Saturday, 25 January 2014

STRUKTUR HADITS DAN ISTILAH-ISTILAH HADITS


AKSIOLOGI
Tugas mata kuliah Filsafat Umum
Dosen Pengampu
Ahmad Faruk, M.Fil.I



Disusun Oleh :
Maghfuroh                               210911063
Imam Maliki                            210911064
Dwi Sundari                            210911065     
  Anna Faridatul Afida              210911066               

Program Studi Tadris Bahasa Inggris
Jurusan Tarbiyah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
TAHUN 2012


PEMBAHASAN
AKSIOLOGI
A.    Pengertian Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang orientasi atau nilai kehidupan. Aksiologi disebut juga teori nilai, karena ia dapat menjadi sarana orientasi manusia dalam usaha menjawab suatu pertanyaan yang amat fundamental.[1]
Untuk kepentingan manusia tersebut pengetahuan ilmiah yang diperoleh dan disusun dipergunakan secara komunal dan universal. Komunal berarti ilmu merupakan pengetahuan yang menjadi milik bersama, setiap orang berhak memanfaatkan ilmu menurut kebutuhannya. Universal berarti bahwa ilmu tidak mempunyai konotasi ras, ideologi atau agama.[2]
B.     Teori-teori tentang Nilai
Teori umum tentang nilai bermula dari perdebatan antara Alexius Meinong dengan Cristian von Ehrenfels pada tahun 1890an berkaitan dengan sumber nilai. Meinong memandang sumber nilai adalah perasaan(feeling), kemungkinan adanya kesenangan terhadap suatu objek. Ehrenfels melihat bahwa sumber nilai adalah hasyrat atau keinginan.
C.    Subjektivisme Aksiologis
Teori-teori berkaitan dengan pandangan ini mereduksi penentuan nilai-nilai, seperti kebaikan, kebenaran, keindahan ke dalam statemen yang berkaitan dengan sikap mental terhadap suatu objek atau situasi. Penentuan nilai sejalan dengan pernyataan setuju atau tidak setuju dan seperti halnya benar atau salah. Pernyataan bahwa ”x memilih nilai” artinya “Saya menyukai x” atau “Masyarakat menyukai x”.
Subjektivisme aksiologis cenderung mengabsahkan teori etika yang disebut hedonism, sebuah teori yang menyatakan kebahagiaan sebagai criteria nilai, dan naturalisme yang meyakini bahwa suatu nilai dapat direduksi ke dalam suatu pernyataan psikologis. Yang termasuk pendukung subjektivisme aksiologis adalah Hume, Perry, Prall, Parker, Santayana, Sartre, dll.[3]





[1] Adib, Mohammad. 2010. Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan.    Yogyakarta: Pustaka Pelajar xxv+280 hal; 21 cm.
[2] Surajiyo. 2010. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
[3] 57, Bdk, Lonrens Bagus, Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996, 718

No comments:

Post a Comment