Friday, 10 January 2014

pengelolaan kelas




LAPORAN
HASIL PENGAMATAN PENGELOLAAN KELAS

Nama                : DEVI RINTA SARI
Kelas                 : TI.B
NIM                  : 210911071
Prodi/Jurusan  : Tadris Bahasa Inggris

A.    Latar Belakang
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru sebagian besar terjadi dalam kelas yakni mengajar siswa dengan menyediakan kondisi belajar   yang optimal. Yang berhubungan dengan bakat dan minatnya. Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang  menyenangkan untuk mencapai tujuan pelajaran.
Peran seorang  guru  pada pengelolaan kelas sangat penting khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Oleh karena itu   secara prinsip  guru memegang dua masalah pokok yaitu pengajaran dan pengelolaan kelas. Peranan guru dalam menganalisis secara tepat tingkah laku siswa sangat diperlukan agar guru dapat menangani masalah siswa dengan cara yang tepat, peran guru pada pada kegiatan belajar siswa sangat menentukan prestasi siswa.
Dan pengertian dari pengelolaan itu sendiri adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar atau suatu usaha mendesain, mengatur, dan memelihara lingkungan belajar dalam rangka memberdayakan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu[1]. Dengan kata lain, ialah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadi proses belajar mengajar. Yang termasuk kedalam hal ini adalah, penghentian tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian hadiah bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas oleh siswa. Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula.
Tujuan dari pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual dalam kelas. Menurut Arikunto (1988:68) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap siawa di kelas dapat dapat bekerja dengan tertib sehingga dapat mencapai tujuan yang efektif dan efisien.[2]
Oleh karena itu, di dalam laporan hasil pengamatan  ini, kami sebagai peneliti akan menjelaskan tentang masalah-masalah di dalam pengelolaan kelas telah ditemukan selama pengamatan. Ada pun tujuan kami di dalam melakukan pengamatan pengelolaan kelas ini adalah untuk membantu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada didalam kelas/masalah penglolaan kelas.





B.     Temuan Pengamatan
`
Ada beberapa temuan yang sudah saya teliti didalam kelas dan terdapat beberapa masalah tentang pengelolaan kelas antara lain:
1.      Keadaan ruang kelasnya terasa panas.
ü  Pada jam kedua hari jum’at tanggal 13 desember 2013 pada pukul 08.40 ruangan terasa panas hal ini sangat mempengaruhi proses pembelajaran dan permasalahan tersebut menyebabkan siswa yang berada di dalam kelas kurang nyaman di dalam ruangan tersebut, hal ini dikarenakan oleh cahaya matahari langsung masuk kedalam kelas, jendelanya lupa dibuka, dan kipas anginnya lupa dinyalakan.

2.      Ruang kelasnya sumpek/pengap.
ü  Selama saya mengikuti pelajaran diruangan tersebut, ruangannya terasa sumpek/pengap dan siswa pun merasakan kepengapan didalam ruang kelas, sehingga kelas tersebut  kurang nyaman dan tidak kondusif, hal ini disebabkan karena ruang kelas  sempit sedangkan siswa yang ada didalamnya banyak.

3.      Penataan ruang kelas kurang rapi/ tidak teratur penempatannya.
ü  Didalam kelas yang saya teliti tersebut penataan ruangannya tidak teratur/ acak-acakan terutama penataan kursinya, sehingga siswa duduk berdempetan dan tidak ada jarak satu sama lain.




4.      Sebagian dari siswa ada yang rame sendiri dan kurang memperhatikan yang presentasi.
ü  Selama saya meneliti diruangan tersebut ada sebagian siswa yang rame sendiri, dan bercanda dengan teman sebelahnya, serta kurang memperhatikan temanya yang presentasi di depan kelas.

5.      Pemakalah tidak terlalu menguasai meteri tersebut.
ü  Ketika pemakalah menyampaikan tentang materi nya, mereka tidak terlalu menguasai materi tersebut, sehingga ada sebagian siswa yang belum faham tentang isi materi yang disampaikan oleh pemakalah.

6.      Pemakalah suaranya kurang lantang.
ü  Pada waktu mempresentasikan makalahnya, ada salah satu dari pemakalah suaranya kurang lantang, dan ini akan mempengaruhi siswa yang duduk dibagian belakang agak kesulitan mendengarkan suara pemakalah didalam menyampikan materi.

7.      Pemakalah kurang teliti di dalam membuat makalah.
ü  Setelah pemakalah membagikan makalah yang akan dipresentasikan, lalu saya melihat dan membaca makalah yang dibuat oleh pemakalah ternyata banyak kata-kata yang salah terutama cara menghitung datanya, sehingga siswa kebingungan dalam memahami data yang ada didalam makalah tersebut. Hal ini dikarenakan oleh kurang teliti nya pemakalah didalam membuat makalah.

8.      Ada beberapa dari siswa yang aktif dan ada juga kurang aktif/ pasif.
ü  Setelah pemakalah selesai menyampaikan materinya, kemudian moderator mempersilahkan siswa untuk bertanya kepada pemakalah tentang materi yang mereka anggap susah dan yang belum mereka fahami, dari materi yang telah disampaikan oleh pemakalah. Setelah saya perhatikan, selama sesi pertanyaan tersebut ada sebagian siswa yang aktif didalam bertanya dan ada juga siswa yang kurang aktif/pasif.

9.      Ada siswa yang mengantuk selama proses pembelajaran berlangsung.
ü  Selama proses pembelajaran berlangsung, saya melihat siswa yang duduk dibagian belakang ada yang mengantuk dalam mengikuti pelajaran tersebut.

10.  Siswa tidak memperhatikan pelajaran.
ü  Selama proses pembelajaran berlangsung saya melihat ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan pelajaran ketika guru menyampaikan/ menjelaskan tentang materi.

11.  Siswa kurang begitu tertarik dengan pelajaran tersebut.
ü  Setelah saya teliti ternyata siswa kurang begitu tertarik dengan pelajaran tersebut dan pelajarannya pun membosankan.

12.  Sebagian siswa ada yang masih bingung dalam memahami pelajaran tersebut.
ü  Selama proses pembelajaran berlangsung, saya memperhatikan dengan seksama ada sebagian dari siswa yang masih bingung dan masih merasa kesulitan memahami pelajaran tersebut terutama ketika mereka menghitung data.

13.  Siswa salah dalam pengucapan rumus.
ü  Selama proses pembelajaran berlangsung, saya sering sekali mendengar ada beberapa dari  siswa salah ketika mengucapkan rumus, contohnya: B0 dibaca menjadi “bhe O” sedangkan yang benar dibaca “bhe nol” .

14.  Guru kurang luwes/tegang didalam menjelaskan pelajaran.
ü  Di dalam kelas yang saya teliti dan selama pelajaran berlangsung, siswa kelihatan sangat bosan ketika mendengarkan penjelasan dari guru dan suasana kelas pun terasa kering, hal ini disebabkan karena gaya guru didalam menyampaikan materi terlalu serius dan tegang/kurang luwes.

15.  Guru terlalau cepat dalam menyampaikan materi
ü  Selama mengikuti pelajaran didalam kelas yang saya teliti tersebut, guru terlalu cepat ketika menerangkannya dan didalam penyampaikan meteri suara guru kurang lantang.

16.  Setelah proses pembelajaran berlangsung guru tidak memberikan evaluasi kepada siswa.
ü  Selama saya mengikuti penelitian kelas dari awal sampai akhir, dan setelah saya tinjau ternyata di akhir pembelajaran, guru tidak memberikan evaluasi kepada siswa.








C.    Analisis dan Pembahasan

Berdasarkan alalisis:
1)      Didalam kelas tersebut terasa panas dan ruangan kelasnya sumpek, penataan ruang kelas yang tidak teratur, ini merupakan masalah di dalam pengelolaan kelas. Hal ini sangat berkaitan dengan kenyamanan siswa didalam proses belajar, maka berdasarkan buku yang telah saya baca ada beberapa pengaturan tentang kondisi ruangan kelas, pengaturan tempat duduk, dan pengaturan alat-alat pengajaran yaitu:[3]
a.       Ventilasi dan tata cahaya
Kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan didalam ruangan kelas yaitu:
ü  Adanya ventilasi yang sesuai dengan ruangan kelas.
ü  Sebaiknya tidak merokok.
ü  Pengaturan cahaya perlu diperhatikan.
ü  Cahaya yang masuk harus cukup.
ü  Masuknya dari arah kiri, jangan berlawanan dengan bagian depan.
b.      Pemeliharaan kebersihan dan penataan keindahan ruangan kelas
ü  Siswa bergiliran untuk membersihkan kelas.
ü  Guru memeriksa kebersihan kelas dan ketertiban dikelas.
ü  Memasang hiasan dinding yang mempunyai nilai edukatif
ü  Merapikan meja guru dengan memakai taplak meja, vas bunga, dll.
c.       Pengaturan tempat duduk
Pada prinsipnya, kreteria tempat duduk yang memadai adalah tempat duduk yang bisa menunjang kegiatan belajar mengajar, yaitu aman dan nyaman untuk dipergunakan.
2)      Berdasarkan analisis dan buku yang telah saya baca supaya siswa fokus dan memperhatikan materi yang disampaikan oleh pengajar/pemakalah, sebaiknya pemakalah harus menggunakan beberapa metode di dalam pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat menarik siswa ketika mengikuti pelajaran tersebut. Manfaat menggunakan beberapa metode adalah untuk mencapai tujuan di dalam pembelajaran.[4]

3)      Jika seorang pengajar/pemakalah di dalam menerangkan meteri tidak menguasai materinya maka hal ini termasuk permasalahan di dalam belajar mengajar. Menurut buku yang pernah saya baca, guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu yang harus diampu untuk ditransfer kepada siswa, dalam hal ini, pengajar/pemakalah harus menguasi materi yang akan diajarkan.[5] Dan satu hal yang harus diingat adalah; model apapun yang terapkan, dan jika pengajar/pemakalah kurang menguasai materi, maka hasil pembelajaran menjadi tidak efektif .

4)      Berdasarkan analisa, ketika seorang pemakalah atau seorang pengajar didalam menyampaikan materi maka harus dengan suara yang lantang atau volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat di dengar dengan baik oleh peserta didik, supaya didalam proses belajar mengajar tersebut dapat berjalan dengan lancar.[6]

5)      Berdasarkan analisa, dan buku-buku yang telah saya kaji dari beberapa teori yaitu  pengelolaan kelas dikatakan sukses/berhasil apabila adanya interaksi yang dinamis antara siswa dan guru, siswa dan siswa[7], dan ketika mengikuti pembelajaran semua siswa yang berada didalam kelas tersebut aktif, suasana kelas yang kondusif/ menyenangkan, inspiratif, interaktif, menantang, dan inovatif, jadi dengan begitu semua siswa terlibat di dalam proses pembelajaran, dan satu hal yang paling penting adalah guru selalu memberi motivasi kepada siswa. Di dalam pemberian motivasi yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Motivasi yang tinggi tersebut dapat ditemukan dalam sifat dan prilaku siswa, antara lain:[8]

ü  Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar sangat tinggi.
ü  Adanya perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar.
ü  Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar senantiasa memiliki motivasi belajar yang tinggi
ü  Dengan pemberian motivasi akan mempermudah keberhasilan siswa.

6)      Berdasarkan analisis, apabila guru ketika mengajar dalam keadaan tegang, selama  mengikuti pelajaran siswa akan merasa bosan dan pelajaran tersebut sangat tidak menarik bagi mereka, hal ini merupakan salah satu masalah di dalam pengelolaan kelas. berdasarkan buku yang sudah saya baca menjelaskan tentang bagaimana cara mengatasi masalah tersebut, adalah:
ü  Seorang guru harus mengetahui dan menguasai beberapa prinsip pengelolaan kelas diantaranya : Hangat dan Antusias, dalam proses belajar mengajar guru yang hangat dan akrab dengan siswa, selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas. Tantangan, penggunaan kata – kata, tindakan, cara kerja atau bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang. Bervariasi, penggunaan alat bantu atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan siswa akan mengurangi munculnya ganggauan, terlebih kevariasian tersebut merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan dan kebosanan. Keluwesan, tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan pada siswa, serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif sehingga dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan pada siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas, dan sebagainya.
ü  Pengggunaan humor di dalam kelas bertujuan untuk menghiasi interaksi guru dengan siswa dalam pembelajaran serta dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa sehingga mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien . Humor membuat komunikasi menjadi lebih terbuka. Dengan humor kita dapat menikmati proses kerja yang memerlukan pemikiran serius seperti menilai, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Humor dapat menciptakan hubungan guru dengan siswa menjadi harmonis.
ü  Dengan menggunakan berbagai strategi dan metode tertentu siswa dapat menerima stimulus dengan memanfaatkan lingkungan sekitar kelas untuk membantu mengejar prestasinya.
ü  Disini saya menuliskan prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang sangat penting untuk guru, untuk mencapai tujuan didalam pembelajaran antara lain:[9]
Ø  Kehangatan dan keantusiasan
Ø  Tantangan
Ø  Variasi
Ø  Keluwesan
Ø  Penekanan pada hal yang positif
Ø  Penanaman disiplin diri

7)      Berdasarkan analisis, untuk mengatasi siswa yang kurang faham dengan materi yang telah sampaikan oleh guru, maka tugas yang harus guru lakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengulang kembali materi dengan penuh kesabaran, karena setiap siswa memiliki intelegensi yang berbeda-beda. Guru juga harus menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar siswa, agar mencapai tujuan di dalam pembelajaran.  Apabila seorang guru mendengar siswa ketika salah dalam pengucapan rumus/kata-katanya maka guru harus segera membenarkannya.

8)      Berdasarkan analisis dan berdasarkan buku-buku yang telah saya kaji ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh setiap guru diakhir proses  pembelajaraan yaitu guru harus memberikan evaluasi, yang mana evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang ke efektifan proses pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan pengajaran yang optimal dan menetapkan baik buruknya proses dari kegiatan. Evaluasi merupakan bagian dari PBM yang secara keseluruhan tidak tidak dapat dipisahkan dari kegiatan mengajar.
Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar-mengajar adalah untuk menilai kegiatan yang terjadi di dalam kegiatan pendidikan[10] dan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.[11]
Dan ada beberapa jenis evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah:
Ø  Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
Ø  Jenis evaluasi berdasarkan sasaran
Ø  Jenis evaluasi berdasarkan ruang lingkup kegiatan pembelajaran
Ø  Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi














D.    Rekomendasi/Saran

ü  Sebaiknya di dalam melakukan proses pembelajaran guru menggunakan berbagi metode supaya siswa tertarik dan lebih semangat dalam mengikuti materi pelajaran.
ü  Didalam pengelolaan kelas guru harus menggunakan metode pendekatan agar guru dapat mengetahui kemampuan siswa dan karekteristik setiap siswa, karena di dalam belajar siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda .
ü  Seorang guru harus mengetahui dan menguasai beberapa prinsip pengelolaan kelas.
ü  kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih strategi yang tepat untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan serta untuk mencapai tujuan di dalam pembelajaran.  
ü  Hal yang terpenting yang harus di ketahui oleh guru adalah:
Ø  Selalu memperhatikan siswa.
Ø  Selalu terbuka dengan siswa.
Ø  Selalu tanggap terhadap keluhan siswa.
Ø  Selalu mau mendengarkan kesulitan belajar siswa.
Ø  Selalu bersedia mendengarkan saran dan kritik dari siswa.
Penjelasan diatas adalah guru yang disenangi oleh siswa, siswa rindu akan kehadirannya, siswa senang mendengarkan nasehatnya, siswa merasa aman disisinya, siswa senang  belajar bersamanya, dan siswa merasakan bahwa dirinya adalah bagian dari diri guru tersebut. Itulah figur  guru yang baik. Figur yang demikian biasanya akan kurang menemui kesulitan dalam mengelola kelas.



[1]. Arif rahman Hakim, Pengertian, Tujuan Dan Manfaat Pengelolaan Kelas. MPP (slide 4).
[2] . syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar ( Jakarta: PT. Rineka Cipta,2010) hal, 178.
[3]. Djamarah, Syaiful Bahri. Strategi Belajar Mengajar ( Jakarta: Rineka Cipta, 1996) hal. 227.

[4] . Imam musbikin, Guru Yang Menakjubkan  ( Jogjakarta: PT. Buku Biru, 2010), hal, 278.
[5] . Suparlan, Guru Sebagai Profesi,(Yogyakarta: PT.Hikayat, 2006), hal 33.
5. Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya), hal, 54.
[7]. Nana Sudjana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar ( Jakarta: PT. Sinar Baru Algensindo, 2010), hal,36.
[8] . Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
 ( Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya), hal,27.

[9]. Saiful Bahri Djamarah, Strategi Pembelajaran (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hal,183.
[10]. H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan ( Jakarta: PT. Rienika Cipta, 2001), hal, 6.
[11]. Suke Silvarius, Evaluasi hasil Belajar dan Umoan Balik (Jakarta: PT. Grasindo,1991), hal, 11.

No comments:

Post a Comment