BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin dengan Visi dan Misi luhur yaitu menghasilkan santri-santri yang
dapat diandalkan dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan. Hal in ibis diwujudkan melalui komponen
seperti kurikulum, pengasuh pesantren dan para ustadz yang memiliki kompetensi
dalam bidangnya serta dari berbagai hasil karya dan cipta yang sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat, baik secara nasional maupun global. Dalam
perkembangannya, Pondok Pesantren KH.Syamsuddin mengalami pertumbuhan yang
sangat baik, sehingga kebutuhan akan fasilitas disertai tenaga-tenaga pendidik
keagamaan semakin besar. Hal ini menuntut Pondok Pesantren untuk tetap berperan
serta dalam menyediakan lulusan yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang
keagamaan dan kemasyarakatan yang menjadi cirri khas Pondok Pesantren sejak
awal didirikannya serta diimbangi dengan teknologi yang sedang berkembang saat
ini.
Dengan jumlah santri yang mencapai 300 yang terbagi dalam
tingkatan dari RA sampai dengan Madrasah Aliyah, setiap tahunnya meningkat.
Dengan jumlah sebesar itu dan melihat asal dari berbagai daerah yang ada di
Jawa Timur dan diluar Jawa Timur, maka diperlukan sebuah tempat yang memadai
bagi santri-santri selama menempuh pendidikannya di Pondok pesantren
KH.Syamsuddin. Mengingat keterbatasannya, asrama/ kamar santri Pondok Pesantren
KH. Syamsuddin dengan kapasitas terbatas
baik untuk santri laki-laki maupun santri perempuan, sehingga dikhawatirkan
akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin.
Dari pengalaman selama ini, terlihat bahwa fasilitas asrama
sangat mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif bagi santri dalam
menyelesaikan pendidikan agamanya, terutama bagi santri yang berasal dari luar
Ponorogo. Keberadaan asrama membuat proses belajar mengajar menjadi lebih baik,
karena adanya standar kelayakan tempat tinggal bagi santri dengan didukung
fasilitas yang memadai, dan tentunya pada akhirnya misi Pondok Pesantren
menjadi sumber lulusan yang kompeten dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan
yang diimbangi dengan teknologi pun akan cepat terwujud.
Kita dapat melihat bahwa salah satu ciri Pondok Pesantren maju
dan unggul, adalah tersedianya asrama santri yang memadai, nyaman dan dengan
biaya yang terjangkau. Pondok Pesantren KH.Syamsuddin pun tentunya memiliki
keinginan yang sama, namun pertanyaan besar saat ini adalah bagaimana
mewujudkan gedung asrama/kamar bagi santri-santri ini secepatnya? Keterbatasan
sarana berupa sarana lahan tidak tidak dialami oleh Pondok Pesantren, karena
lahan milik sendiri yang ada saat ini seluas ±4444 m2. Demikian pula dengan
sumber daya air dan listrik yang ada bisa ditambah, sehingga dapat memadai
untuk mendukung berdirinya gedung asrama/ kamar baru ini. Masalah-masalah lain
yang mungkin timbul,seperti masalah sosial-budaya, reaksi masyarakat dan isu
lingkungan dapat diantisipasi secara dini dengan melibatkan berbagai pihak
terkait.
Dengan
pertimbangan-pertimbangan tersebut, kami sangat berharap bahwa Kementrian
Perumahan Rakyat RI, dapat mendukung terwujudnya pembangunan Rusunawa santri
Pondok Pesantren KH.Syamsuddin, seperti yang tercantum dalam proposal ini.
1.2
Maksud dan Tujuan Rusunawa
Tujuan yang ingin dicapai
dengan pengajuan proposal ini ialah, adanya pola kerja sama antara Pondok
Pesantren KH.Syamsuddin dengan Kementrian Negara Perumahan Rakyat dalam
mewujudkan sarana tempat tinggal (asrama) bagi santri Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin guna mendukung terciptanya calon Kiyai, Ustadz- Ustadzh, Da’i dan
Da’iyah serta tenaga-tenaga ahli di bidang lainnya, khususnya didaerah umumnya
di Indonesia. Manfaat yang ingin diperoleh dari terbentuknya Rusunawa ialah:
·
Tersedianya tepat tinggal bagi santri,
khususnya bagi santri pada Tahun ajaran baru dan yang berasal dari dalam dan luar
Kabupaten Ponorogo.
·
Tersedianya tempat tinggal bagi santri dengan
kualiatas tempat yang memadai, nyaman dan terjangkau.
·
Terciptanya komunitas sosial masyarakat yang
mampu memberikan dampak positif bagi Pondok Pesantren KH.Syamsuddin dan
masyarakat sekitarnya.
·
Terciptanya lingkungan yang mendukung
perkembangan proses belajar mengajar di Pondok Pesantren KH.Syamsuddin maupun di lingkungan sekitarnya.
·
Memberikan rasa aman, khususnya bagi orang tua
santri, selama putra/putrinya menjalani pendidikan di Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin.
1.3
Sasaran Rusunawa
Pembangunan Rusunawa di
Pondok Pesantren KH.Syamsuddin Durisawo Ponorogo diperuntukan bagi santri yang
berada atau bertempat tinggal dilokasi sekitar Ponorogo atau diluar Ponorogo,
dimana santri yang belum memiliki tempat tinggal sendiri dapat terwadai/
tertampung. Dengan adanya tempat tinggal Rusunawa santri yang berada
dilingkungan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin, maka kegiatan pondok pesantren
bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Santri akan merasa nyaman dan betah
berada di pondok pesantren KH.Syamsuddin.
BAB II
DATA UMUM
2.1.
Data Umum
2.1.1.
Kondisi Pondok Pesantren KH.Syamsuddin
Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin terletak di wilayah Kabupaten Ponorogo, dengan menempati lahan
seluas ± 4444 m2. Pondok Pesantren KH.Syamsuddin didirikan dengan bangunan yang
ada saat ini milik sendiri. Pondok Pesantren KH.Syamsuddin berada dilingkungan masyarakat
Nologaten Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur dengan di
pimpin oleh Kiyai. Ayyub Ahdian syam, SH.
2.1.2. Luas
lahan dan Lingkungan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin
Luas bangunan dan sarana
pendukung Pondok Pesantren KH. Syamsuddin yang telah digunakan terdiri dari
masjid, ruang Asrama/kamar, ruang kantor, dan sarana/ fasilitas umum. Sisa
lahan yang ada, bisa digunakan untuk lahan Rusunawa.
2.1.3.
Data Santri
a. Data Santri
|
Santri
|
Jumlah
|
|
Santri MA/SMA
|
|
|
Santri MTs/SMP
|
|
|
Santri MI/SD
|
|
|
Santri RA/TK
|
|
|
JUMLAH SANTRI
|
|
b. Jumlah Data Tenaga Pengajar/
Ustadz-ustadzah
|
No
|
Keterangan
|
Jumlah
|
|
1.
|
Ustadz/ustadzah
|
|
|
Tenaga Kependidikan
|
||
|
1.
|
Ka TU
|
1
|
|
2.
|
Ka Perpustakan
|
1
|
BAB III
GAMBARAN
FASILITAS
3.1. Fasiltas yang dimiliki
Pondok Pesantren KH.Syamsuddin
Pondok Pesantren KH.Syamsuddin saat ini
memiliki fasilitas yang belum memadai, sebagaimana yang tertera dibawah ini:
|
No
|
Jenis Prasarana
|
Jumlah Ruang
|
Jumlah ruang kondisi baik
|
Jumlah ruang kondisi rusak
|
Kategori Kerusakan
|
||
|
Rusak Ringan
|
Rusak Sedang
|
Rusak Berat
|
|||||
|
1
|
Ruang
kelas
|
10
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Perpustakaan
|
1
|
|
|
|
|
|
|
3
|
R.Lab.IPA
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
R.Lab.
Biologi
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
R.Lab.Fisika
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
R.Lab.
Kimia
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
R.Lab.Komputer
|
1
|
|
|
|
|
|
|
8
|
R.Lab.Bahasa
|
1
|
|
|
|
|
|
|
9
|
R.Pimpinan
|
1
|
|
|
|
|
|
|
10
|
R.Guru
|
1
|
|
|
|
|
|
|
11
|
R.Tata
Usaha
|
1
|
|
|
|
|
|
|
12
|
R.Konseling
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Tempat
Beribadah
|
1
|
|
|
|
|
|
|
14
|
R.UKS
|
1
|
|
|
|
|
|
|
15
|
WC
|
5
|
|
|
|
|
|
|
16
|
Gudang
|
|
|
|
|
|
|
|
17
|
R.Sirkulasi
|
|
|
|
|
|
|
|
18
|
Tempat
Olahraga
|
1
|
|
|
|
|
|
|
19
|
R.Organisasi
Santri
|
|
|
|
|
|
|
|
20
|
R.Asrama/Kamar
|
6
|
|
|
|
|
|
Data Sarana
|
No
|
Jenis Sarana
|
Jumlah
|
Kondisi
|
Keterangan
|
||
|
baik
|
Rusak Sedang
|
Rusak Berat
|
||||
|
1
|
Lab.IPA
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Lab.Biologi
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Lab.Fisika
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Lab.Kimia
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Lab.Komputer
|
1
|
|
|
|
|
|
6
|
Lab.Bahasa
|
1
|
|
|
1
|
|
BAB IV
GAMBARAN KONDISI EXISTING
Gambaran
Kondisi Lingkungan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin
4.1. Aksesbilitas Lokasi untuk Rusunawa
Luas lahan terbuka dan taman
yang digunakan sebagai “ruang hijau” Pondok Pesantren KH.Syamsuddin adalah sebagian
dari lahan yang kosong. Selainnya itu dialokasikan untuk luas jalan dan Boulevard
di sekeliling pondok pesantren, dan juga di alokasikannya luas area parkir
untuk kendaraan mobil dan motor.
4.2.
Fasilitas Umum dan Sosial di Sekitar Lokasi Rusunawa
Secara umum kawasan Pondok
Pesantren pada tahun-tahun berikutnya akan terdiri dari area pendidikan,
penelitian, perkantoran, bisnis, olahraga, sarana peribadatan, asrama dan
perumahan ustadz- ustadzah. Sebagai icon atau pusat kawasan pendidikan
keagamaan di pondok pesantren KH.Syamsuddin adalah Perpustakaan atau Learning
Center. Learning Center diharapkan akan menjadi pusat pembelajaran dan rujukan
untuk pendidikan keagamaan dan kemasyarakatan.
4.3 Kondisi Infrastruktur di sekitar lokasi
Rusunawa
Kapasitas terpasang jaringan
listrik diseluruh lingkungan pondok pesantren, dan kapasitas listrik yang ada
saat ini masih cukup untuk melayani tambahan asrama baru tersebut. Kebutuhan
air bersih untuk seluruh kebutuhan gedung dan asrama saat ini dipenuhi oleh sumur
yang ada di lingkungan pondok pesantren KH.Syamsuddin, dengan debit total air
yang dihasilkan cukup besar, dengan kapasitas yang ada saat ini kebutuhan
tersebut masih dapat terpenuhi.
BAB V
GAMBARAN
RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
DAN PEMBERDAYAAN RUSUNAWA
5.1. Rencana Induk Pengembangan (Master Plan
Lokasi Rusunawa)
Dalam
perkembangannya, sesuai dengan RIP Pondok Pesantren KH.Syamsuddin, kebutuhan
ruang untuk proses belajar mengajar dan fasilitas pendukung akan semakin
meningkat. Untuk menampung kebutuhan ini, perlu dilakukan penataan dan struktur
fungsi lahan yang tersedia dengan menyusun Master Plan kawasan Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin. Master Plan disusun dengan memperhatikan aspek integrasi dengan
kawasan sekitar agar seluruh Stakeholder dapat memanfaakan, menata
maupun membangun dengan memperhatikan aspek-aspek teknis, sosial dan
lingkungan. Master Plan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin disahkan dengan
keputusan pimpinan pondok pesantren KH.Syamsuddin.
Secara umum kawasan Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin pada tahun-tahun berikutnya akan terdiri dari area pendidikan, penelitian,
perkantoran, bisnis, olahraga, sarana peribadatan, asrama dan perumahan ustadz/
ustadzah. Sebagai icon atau pusat kawasan pendidikan keagamaan dan kemasyarakatan
pondok pesantren KH.Syamsuddin adalah perpustakaan atau Learning Center yang akan mulai di bangun
Tahab I. Learning Center diharapkan akan menjadi pusat pembelajaran dan rujukan
untuk pendidikan di pondok pesantren KH.Syamsuddin.
5.2. Pembangunan Asrama Santri Putra/ Putri Pondok
Pesantren KH.Syamsuddin
Sesuai dengan Master Plan
Pondok Pesantren KH.Syamsuddin, pembangunan komplek asrama direncanakan secara
bertahap dengan kapasitas total sekitar 1000 hingga 1500 santri,terdiri dari 5
blok, masing-masing dapat menampung sekitar 300- 400 orang dan 1 blok untuk Guest
House dengan kapasitas sekitar 200
orang.
3 Rencana bentuk asrama diperoleh dari hasil
musyawarah pimpinan pesantren dengan masyarakat dengan konsep religius-
minimalis. Saat ini pembangunan asrama untuk santri putra/ putri, sebagai wujud
rencana pembangunan kompleks asrama,. Asrama direncanakan dibangun dengan
mengutamakan kenyamanan dan estetika yang sesuai dengan bangunan-bangunan yang
ada di pondok pesantren KH.Syamsuddin.
5.3. Rencana Pemberdayaan Rusunawa
Rusunawa dapat menfasilitasi
kebutuhan-kebutuhan santri sebagai penghuninya, baik yang bersifat jasmani dan
rohani. Desediakan fasilitas bersama untuk kegiatan olah raga dan kesenian.
Rusunawa delengkapi sarana Infokom yang
memadai ( telepon,internet,dsb) serta berbagai fasilitas lain yang memberikan
manfaat dan menunjang kesuksesan proses belajar di asrama.Penggunaan fasilitas
tersebut dibayar oleh pengguna, sebagai biaya tambahan/ operasional.
BAB VI
RENCANA
PEMBANGUNAN RUSUNAWA
6.1. Kajian Pertumbuhan Fisik/Pemekaran Lokasi
Pembangunan Rusunawa Pondok
Pesantren KH.Syamsuddin akan dilakukan di lahan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin,
dikawasan pondok pesantren KH.Syamsuddin Rusunawa ditunjukan untuk santri putra
dan santri putri dari berbagai daerah. Lahan yang akan digunakan untuk Rusunawa
di lahan milik pondok pesantren KH.Syamsuddin.
Berdasarkan hasil kajian, lapisan tanah
di lokasi Rusunawa secara umum di lapisan tanah. Pondasi dalam tiang pancang
dan tiang bor digunakan untuk mendukung beban struktur bangunan, dengan
kedalaman pondasi lebih dari 2 m ( Terlampir hasil penyelidikan tanah dan
perhitungan struktur).
Lokasi Rusunawa yang berada di kawasan
pondok pesantren memberikan keuntungan akses dan jalan masuk lahan yang
tersedia memberikan keleluasaan pengaturan lebar jalan masuk, sehingga sarana
trasportasi yang dibutuhkan menjadi sangat minim (cukup jalan kaki). Suasana
belajar akan tercipta dengan baik, mengingat gedung rusunawa terletak tidak
begitu jauh dari area pemukiman penduduk, dan luasnya lahan hijau yang ada akan
memberikan kesegaran udara dan kenyamanan pada penghuni Rusunawa.
6.2. Dampak Sosial Pembangunan Rusunawa
Dampak sosial yang diharapkan
terjadi pada para penghuni Rusunawa, antara lain timbulnya:
1.
Kebersamaan, dengan hidup bersama dalam
komunitas asrama yang beraneka ragam asal suku dan budaya, diharapkan para
penghuni akan melebur membentuk suatu sikap yang memandang pluralisme budaya
sebagai kekayaan bangsa bukan pemisah yang akan menimbulkan perpecahan.
2.
Empati, diharapkan akan timbul setelah sikap
kebersamaan muncul, sehingga sikap ini akan menjadi karakter santri Pondok
Pesantren KH.Syamsuddin.
3.
Komunikasi sosial (Social Communication), merupakan
suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh Pondok Pesantren KH.Syamsuddin.
Beberapa hal di atas dapat dilatih dan diasosialisasikan dengan berbagai cara, seperti
kegiatan olah raga atau sosial yang dilakukan bersama sebagai kegiatan rutin
yang dilaksanakan di asrama Pondok Pesantren KH.Syamsuddin.
4.
Dengan kapasitas asrama yang cukup, maka
kompleks asrama dapat menjadi satu Rukun Tetangga (RT) tersendiri. Akibat
positif dari masuknya santri dalam struktur pemerintahan desa, membuat gerak
aktifitas desa akan terbantu dengan ide-ide santri yang kreatif, inovatif dan
bertanggungjawab.
5.
Dari sisi santri, urusan yang berkaitan dengan
administrasi desa akan lebih mudah mengurusnya, contoh: urusan KTP,dll.
6.3. Rancang Bangun Rusunawa
Bangunan Rusunawa yang
diusulkan disesuaikan dengan bangunan asrama yang saat ini telah dibangun,
sehingga tercipta keharmonisan dan estetika dengan bangunan-bangunan Pondok
Pesantren KH.Syamsuddin yang ada. Sesuai dengan Master Plan Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin, kompleks bangunan asrama akan dibangun sebanyak 5 blok asrama
dan 1 blok Guest House. Kapasitas total yang disediakan asrama ini
adalah 1000 hingga 1500 penghuni, cukup untuk menampung seluruh santri pondok
pesantren KH.Syamsuddin, yang setiap tahunnya selalu meningkat.
Rusunawa yang diusulkan merupakan
rangkaian bangunan asrama yang pembiayaannya didanai oleh pihak luar, namun
dengan tetap mengikuti prinsip-prinsip rancangan yang telah ditentukan dalam
Master Plan. Beberapa hal yang akan dipertimbangkan dalam pembangunan Rusunawa,
dituangkan dalam prinsip-prinsip rancangan berikut ini.
6.3.1. Prinsip Bangunan Rusunawa Santri:
1.
Desain Rusunawa mengandung nilai arsitektur
yang sederhana, kreatif, serta menawarkan solusi yang efektif dan efisien bagi
permasalahan hunian Asrama sesuai karakter Pondok Pesantren KH.Syamsuddin yang
dicitrakan sebagai suatu pondok pesantren KH.Syamsuddin yang agamis dan unggul
di Indonesia.
2.
Desain Rusunawa memberikan solusi hemat
(efisien) dan praktis dari waktu dan biaya bagi penghuni (santri/i), pemilik
bangunan atau proses pembangunan bangunan asrama tersebut.
3.
Rusunawa membuat penghuni tidak hidup
individualistis (tertutup), tetapi menjadikan (membimbing) mereka mampu hidup
bersama dalam suatu keluarga besar, silih asah,silih asih, silih asuh, tumbuh
dalam kehidupan yang berdisiplin dan dinamis, bersemangat gotong royong, dan
toleran.
4.
Rusunawa mampu mendukung atmosfir akademik yang
kondusif, ruang gerak dan dinamika bagi pengembangan kreatifitas dan inovasi
santri/i sebagai penghuninya,baik yang berkaitan dengan kegitan kurikuler, ko
kurikuler, dan ekstra kurikuler.
5.
Luas area yang dibangun memperhatikan peraturan
bangunan setempat seperti IMB, GSB (Garis Sembadan Bangunan), KDB, KLB serta memperhatikan
kebutuhan akan ruang luar (Public Open Space) bagi penghuninya. Pengolahan
ruang luar antar blok juga diperhatikan agar dapat dimanfaatkan sebagai ruang
sosialisasi antar penghuninya.
6.
Luas area (luas lahan site) yang diperuntukkan
untuk keseluruhan bangunan Rusunawa.
7.
Rusunawa bergaya tropis modern yang
memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan ruang pada siang
hari.
8.
Rusunawa dibangun dengan memperhatikan
keselarasan fungsional dan arsitektur lingkungan sekitarnya. Pemilihan fasade
bangunan dan system utilitasnya memberikan kemudahan dalam pengoperasian dan
perawatan (low operational and maintenance cost).
9.
Desain Rusunawa diperuntukkan untuk santri
putra yang terpisah dengan gedung asrama santri putrid, namun dihubungkan
dengan koridor yang terlindungi dari panas dan hujan.
10.
Komplek Rusunawa Pondok Pesantren KH.Syamsuddin
direncanakan untuk memenuhi kebutuhan (daya tampung) santri.
11.
Gedung Rusunawa memiliki ruang/tempat tinggal
“lurah santri” sebagai kepala keluarga. Keluarga lurah santri tersebut
akan menjadi kepala keluarga asrama, sehingga diharapkan para penghuni asrama
(santri/i) tetap memiliki parasaan dirumah (homy).
12.
Desain Rusunawa pada setiap gedung asrama
memiliki fasilitas pribadi seperti tempat tidur susun dua, meja belajar, lemari
pakaian, penerangan, akses listrik untuk computer, akses fasilitas
telekomunikasi (wireless).
13.
Rusunawa tidak menggunakan LIFT ( walk-up
flat). Mobilitas dan sirkulasi vertical antar ruang diperhitungkan dengan
matang.
14.
Setiap lantai pada setiap unit gedung asrama
dilengkapi fasilitas bersama seperti: WC dan kamar mandi (shower), dapur
kering, ruang pertemuan, ruang pengelola dan administrator asrama dan ruang
penerima tamu (dan lain-lain).
15.
Rusunawa dibangun 3 lantai dengan peruntukan
bagi penghuni mulai dari lantai 2 hingga lantai 3.
16.
Untuk mengantisipasi isu lingkungan, terutama
berkaitan dengan sumber daya air yang makin terbatas, akan dibangun system pengolahan limbah dan water recycling
system yang bersumber pada air limbah kamar mandi, dapur maupu air hujan,
untuk dimanfaatkan kembali menjadi air siram taman, kolam, toilet dan lainnya.
6.3.2. Konsep Bentuk Bangunan Rusunawa
Bentuk luar bangunan Rusunawa sesuai dengan bentuk asrama
yang ada saat ini dimana di tengah-tengah bangunan terdapat ruang terbuka yang
digunakan untuk taman dan lapangan olahraga. Bentuk luar berupa garis tegak dan
bentuk atap mengikuti bentuk bangunan-bangunan yang ada di Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin. Hanya jumlah lantai yang dibangun untuk Rusunawa adalah 3
lantai, lebih banyak dari bangunan asrama yang ada saat ini.
Bentuk luar bangunan Rusunawa, memperlihatkan bentuk khas
bangunan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin. Area hijau yang luas dibangun untuk
menunjang kesegaran dan kenyamanan tinggal Rusunawa. Koridor antar gedung
memudahkan dan memberikan kenyamanan penghuni untuk berinteraksi dengan
penghuni di gedung lain. Koridor ini akan dibangun hingga ke ruang kelas yang
beranjak sekitar 50 meter.
6.3.3. Konsep Interior Sarusun dan Bangunan
Rusunawa
Ruang terbuka antar kamar memberikan sirkulasi udara dan
cahaya yang optimal bagi penghuni Rusunawa. Di lantai dasar dibangun sarana
olah raga yang dapat digunakan untuk bermain bulu tangkis, bola voli dan bola
basket. Bahkan hal ini dapat dilakukan pada malam hari, karena diberikan
penerangan lampu yang cukup memadai. Satu kamar Rusunawa digunakan untuk 5/6
orang namun tetap memperhatikan kenyamanan
dan privasi masing-masing penghuni.
Rusunawa juga akan dilengkapi dengan ruang bersama, yang
bisa digunakan untuk menerima tamu, berdiskusi atau sekedar menonton TV.
6.4. Rencana Anggaran Biaya
Diperlukan sekitar 7 miliar rupiah untuk
membangun satu blok asrama dengan kapasitas 800/1000 orang. Pembiyaan akan
ditanggung oleh Kementrian Negara Perumahan Rakyat. Rincian pembiyaan kegiatan
pembangunan dan besarnya dana yang diperlukan adalah sebagai berikut.
|
No
|
Kegiatan
|
Biaya
|
Sumber
|
|
1
|
Perencanaan
dan pengawasan pembangunan
|
100.000.000
|
MANPERA
|
|
2
|
Pekerjaan
Persiapan
|
150.000.000
|
MANPERA
|
|
3
|
Pekerjaan
Tanah
|
500.000.000
|
MANPERA
|
|
4
|
Pekerjaan
Jalan Masuk
|
95.000.000
|
MANPERA
|
|
5
|
Pondasi
dan Bangunan
|
5.000.000.000
|
MANPERA
|
|
6
|
Reservoir,
Waste Water System
|
100.000.000
|
PONPES
|
|
7
|
Pekerjaan
Elektrikal (Travo, Jaringan)
|
200.000.000
|
PONPES
|
|
8
|
Pekerjaan
Mekanikal
|
285.000.000
|
MANPERA
|
|
9
|
Halaman
dan Taman
|
100.000.000
|
MANPERA
|
|
10
|
Meubelair
|
470.000.000
|
PONPES
|
|
|
Total Biaya
|
7.000.000.000
|
|
BAB VII
RENCANA
PENGELOLAAN RUSUNAWA
7.1. Badan /Unit Pengelola
Pengelolaan asrama meliputi pengelolaan fisik
bangunan dan pengelolaan kepenghunian. Beberapa hal yang menyangkut pengelolaan
asrama adalah sebagai berikut:
1. Keseluruhan
kompleks asrama ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) asrama yang bertugas
mengatur, membuat program pengembangan bagi penghuni asrama, mengevaluasi
program yang telah dijalankan, dan memastikan program berjalan sesuai harapan.
UPT Asrama bertanggungjawab langsung kepada bagian santri (BS).
2. Dalam
hal pengelolaan fisik bangunan, UPT Asrama mempunyai wewenang untuk mengusulkan
jadwal renovasi asrama yang meliputi pengecatan tembok, perbaikan / penggantian
fasilitas yang rusak, serta mengatur pembagian tugas para cleaning service.
3. Kompleks
Asrama ini, secara administratif pemerintahan memenuhi syarat untuk menjadi sebuah
Rukun Warga (RW) tersendiri, dimana masing-masing gedung asrama menjadi sebuah
Rukun Tetangga (RT).
4. Jumlah
peminat untuk menjadi penghuni asrama selalu melebihi kapasitas, terutama
karena orang tua siswa merasa aman menitipkan putra-putrinya di asrama.
5. Prosedur
mendaftar/ seleksi menjadi penghuni asrama yaitu:
·
Calon penghuni mengisi formulir pendaftaran
yang sudah tersedia;
·
Formulir yang sudah diisi, dikembalikan kepada
panitia pendaftaran;
·
Dilakukan seleksi administrasi dan pemanggilan
wawancara;
·
Wawancara dilakukan untuk menggali seberapa
minat dan kebutuhan calon untuk tinggal di asrama.
·
Kriteria kelulusan adalah diutamakan untik
calon yang:
o
Jarak tempat tinggal asal semakin jauh dari
Kab.Ponorogo
o
Ekonomi semakin lemah
·
Setelah dinyatakan lulus seleksi, maka calon
menandatangani perjanjian kepenghunian dan kemudian melakukan pembayaran sewa
asrama, uang jaminan dan uang laundry.
6. Setiap
calon penghuni asrama berkewajiban untuk membayar uang sewa asrama selama satu
tahun pada saat registrasi mahasiswa baru kecuali dengan alasan sosial ekonomi.
Selain uang sewa asrama, penghuni baru diwajibkan memberikan uang jaminan yang
nantinya pada saat keluar dari asrama akan dikembalikan, uang jaminan tersebut
bertujuan menjaga asset asrama dari kehilangan maupun kelalaian dalam
penggunaannya
7.1. Penentuan besarnya tariff didasari atas kemampuan santri dalam
membayar sewa
Rusunawa akan dihuni oleh sekitar 400 orang
penghuni tahap pertama dengan tarif sewa sebesar Rp. 150.000/ bulan, rincian
biaya operasional dan pendapatan diuraikan berikut ini.
1.
Pendapatan sewa 400 x Rp. 150.000 =Rp.60.000.000
2.
Biaya Listrik (60 kVA/bln) =Rp.35.000.000
3.
Tenaga kerja =Rp.10.000.000
4.
Biaya pemeliharaan =Rp.10.000.000
5.
Biaya lain-lain =Rp. 5.000.000
Total biaya/ bulan =Rp.60.000.000
Biaya-biaya perbaikan dan pemeliharaan dalam
skala besar akan dimasukkan dalam Rencana Anggaran Tahunan (RKA) Pondok
Pesantren KH.Syamsuddin.
BAB VIII
PENUTUP
Pembangunan Rusunawa Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin ditujukan untuk mendukung perkembangan proses belajar mengajar di
Pondok Pesantren KH.Syamsuddin yang kondusif, sehingga diharapakan proses
pembentukan lulusan yang memiliki keahlian, ketrampilan dan wawasan serta pola
kehidupan sosial yang baik akan segera terwujud.
Pondok Pesantren KH.Syamsuddin sebagai satu pondok
pesantren di Kabupaten Ponorogo sangat siap untuk membangun Rusunawa pada tahun
2013, baik dari penyediaan lahan, ketersediaan sumber daya , lokasi hingga
rancangan bentuk gedung Rusunawa. Bahkan Dukungan dari Yayasan Pondok Pesantren
KH.Syamsuddin dan Pemerintah Daerah pun telah diperoleh.
Oleh karena itu, kami berharap Proposal Pembangunan
Rusunawa Pondok Pesantren KH.Syamsuddin sebagai satu program Kementrian Negara
Perumahan Rakyat Indonesia dapat disetujui untuk diwujudkan secepatnya. Kami
berharap pola kerjasama seperti ini akan memberikan dampak positif bagi
perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya bagi Pondok Pesantren KH.Syamsuddin.
|
Ponorogo,14
Juli 2013
|
|
Pimpinan
Ponpes KH.Syamsuddin
|
|
Kyai.
Ayyub Ahdian Syam, SH.
|
No comments:
Post a Comment