Saturday, 11 January 2014


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Pondok Pesantren KH.Syamsuddin didirikan oleh Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren KH.Syamsuddin dengan Visi dan Misi luhur yaitu menghasilkan santri-santri yang dapat diandalkan dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan.  Hal in ibis diwujudkan melalui komponen seperti kurikulum, pengasuh pesantren dan para ustadz yang memiliki kompetensi dalam bidangnya serta dari berbagai hasil karya dan cipta yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, baik secara nasional maupun global. Dalam perkembangannya, Pondok Pesantren KH.Syamsuddin mengalami pertumbuhan yang sangat baik, sehingga kebutuhan akan fasilitas disertai tenaga-tenaga pendidik keagamaan semakin besar. Hal ini menuntut Pondok Pesantren untuk tetap berperan serta dalam menyediakan lulusan yang memiliki kompetensi dan keahlian di bidang keagamaan dan kemasyarakatan yang menjadi cirri khas Pondok Pesantren sejak awal didirikannya serta diimbangi dengan teknologi yang sedang berkembang saat ini.
       Dengan jumlah santri yang mencapai 300 yang terbagi dalam tingkatan dari RA sampai dengan Madrasah Aliyah, setiap tahunnya meningkat. Dengan jumlah sebesar itu dan melihat asal dari berbagai daerah yang ada di Jawa Timur dan diluar Jawa Timur, maka diperlukan sebuah tempat yang memadai bagi santri-santri selama menempuh pendidikannya di Pondok pesantren KH.Syamsuddin. Mengingat keterbatasannya, asrama/ kamar santri Pondok Pesantren KH. Syamsuddin  dengan kapasitas terbatas baik untuk santri laki-laki maupun santri perempuan, sehingga dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar  di Pondok Pesantren KH. Syamsuddin.
       Dari pengalaman selama ini, terlihat bahwa fasilitas asrama sangat mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif bagi santri dalam menyelesaikan pendidikan agamanya, terutama bagi santri yang berasal dari luar Ponorogo. Keberadaan asrama membuat proses belajar mengajar menjadi lebih baik, karena adanya standar kelayakan tempat tinggal bagi santri dengan didukung fasilitas yang memadai, dan tentunya pada akhirnya misi Pondok Pesantren menjadi sumber lulusan yang kompeten dalam bidang keagamaan dan kemasyarakatan yang diimbangi dengan teknologi pun akan cepat terwujud.
       Kita dapat melihat bahwa salah satu ciri Pondok Pesantren maju dan unggul, adalah tersedianya asrama santri yang memadai, nyaman dan dengan biaya yang terjangkau. Pondok Pesantren KH.Syamsuddin pun tentunya memiliki keinginan yang sama, namun pertanyaan besar saat ini adalah bagaimana mewujudkan gedung asrama/kamar bagi santri-santri ini secepatnya? Keterbatasan sarana berupa sarana lahan tidak tidak dialami oleh Pondok Pesantren, karena lahan milik sendiri yang ada saat ini seluas ±4444 m2. Demikian pula dengan sumber daya air dan listrik yang ada bisa ditambah, sehingga dapat memadai untuk mendukung berdirinya gedung asrama/ kamar baru ini. Masalah-masalah lain yang mungkin timbul,seperti masalah sosial-budaya, reaksi masyarakat dan isu lingkungan dapat diantisipasi secara dini dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut, kami sangat berharap bahwa Kementrian Perumahan Rakyat RI, dapat mendukung terwujudnya pembangunan Rusunawa santri Pondok Pesantren KH.Syamsuddin, seperti yang tercantum dalam proposal ini.



1.2     Maksud dan Tujuan Rusunawa
Tujuan yang ingin dicapai dengan pengajuan proposal ini ialah, adanya pola kerja sama antara Pondok Pesantren KH.Syamsuddin dengan Kementrian Negara Perumahan Rakyat dalam mewujudkan sarana tempat tinggal (asrama) bagi santri Pondok Pesantren KH.Syamsuddin guna mendukung terciptanya calon Kiyai, Ustadz- Ustadzh, Da’i dan Da’iyah serta tenaga-tenaga ahli di bidang lainnya, khususnya didaerah umumnya di Indonesia. Manfaat yang ingin diperoleh dari terbentuknya Rusunawa ialah:
·         Tersedianya tepat tinggal bagi santri, khususnya bagi santri pada Tahun ajaran baru dan yang berasal dari dalam dan luar Kabupaten Ponorogo.
·         Tersedianya tempat tinggal bagi santri dengan kualiatas tempat yang memadai, nyaman dan terjangkau.
·         Terciptanya komunitas sosial masyarakat yang mampu memberikan dampak positif bagi Pondok Pesantren KH.Syamsuddin dan masyarakat sekitarnya.
·         Terciptanya lingkungan yang mendukung perkembangan proses belajar mengajar di Pondok Pesantren KH.Syamsuddin  maupun di lingkungan sekitarnya.
·         Memberikan rasa aman, khususnya bagi orang tua santri, selama putra/putrinya menjalani pendidikan di Pondok Pesantren KH.Syamsuddin.

1.3     Sasaran Rusunawa
Pembangunan Rusunawa di Pondok Pesantren KH.Syamsuddin Durisawo Ponorogo diperuntukan bagi santri yang berada atau bertempat tinggal dilokasi sekitar Ponorogo atau diluar Ponorogo, dimana santri yang belum memiliki tempat tinggal sendiri dapat terwadai/ tertampung. Dengan adanya tempat tinggal Rusunawa santri yang berada dilingkungan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin, maka kegiatan pondok pesantren bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Santri akan merasa nyaman dan betah berada di pondok pesantren KH.Syamsuddin.




























BAB II
DATA UMUM
2.1. Data Umum
2.1.1. Kondisi Pondok Pesantren KH.Syamsuddin
     Pondok Pesantren KH.Syamsuddin terletak di wilayah Kabupaten Ponorogo, dengan menempati lahan seluas ± 4444 m2. Pondok Pesantren KH.Syamsuddin didirikan dengan bangunan yang ada saat ini milik sendiri. Pondok Pesantren KH.Syamsuddin berada dilingkungan masyarakat Nologaten Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur dengan di pimpin oleh Kiyai. Ayyub Ahdian syam, SH.

2.1.2. Luas lahan dan Lingkungan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin
     Luas bangunan dan sarana pendukung Pondok Pesantren KH. Syamsuddin yang telah digunakan terdiri dari masjid, ruang Asrama/kamar, ruang kantor, dan sarana/ fasilitas umum. Sisa lahan yang ada, bisa digunakan untuk lahan Rusunawa.
2.1.3. Data Santri
          a. Data Santri
Santri
Jumlah
Santri MA/SMA

Santri MTs/SMP

Santri MI/SD

Santri RA/TK

JUMLAH SANTRI

         
          b. Jumlah Data Tenaga Pengajar/ Ustadz-ustadzah
No
Keterangan
Jumlah
1.
Ustadz/ustadzah

Tenaga Kependidikan
1.
Ka TU
1
2.
Ka Perpustakan
1















BAB III
GAMBARAN FASILITAS
3.1. Fasiltas yang dimiliki Pondok Pesantren KH.Syamsuddin
  Pondok Pesantren KH.Syamsuddin saat ini memiliki fasilitas yang belum memadai, sebagaimana yang tertera dibawah ini:

No

Jenis Prasarana

Jumlah Ruang
Jumlah ruang kondisi baik
Jumlah ruang kondisi rusak
Kategori Kerusakan
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
1
Ruang kelas
10





2
Perpustakaan
1





3
R.Lab.IPA






4
R.Lab. Biologi






5
R.Lab.Fisika






6
R.Lab. Kimia






7
R.Lab.Komputer
1





8
R.Lab.Bahasa
1





9
R.Pimpinan
1





10
R.Guru
1





11
R.Tata Usaha
1





12
R.Konseling






13
Tempat Beribadah
1





14
R.UKS
1





15
WC
5





16
Gudang






17
R.Sirkulasi






18
Tempat Olahraga
1





19
R.Organisasi Santri






20
R.Asrama/Kamar
6





         
          Data Sarana
No
Jenis Sarana
Jumlah
Kondisi
Keterangan
baik
Rusak Sedang
Rusak Berat
1
Lab.IPA





2
Lab.Biologi





3
Lab.Fisika





4
Lab.Kimia





5
Lab.Komputer
1




6
Lab.Bahasa
1


1














BAB IV
GAMBARAN KONDISI EXISTING

Gambaran Kondisi Lingkungan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin

4.1.  Aksesbilitas Lokasi untuk Rusunawa
  Luas lahan terbuka dan taman yang digunakan sebagai “ruang hijau” Pondok Pesantren KH.Syamsuddin adalah sebagian dari lahan yang kosong. Selainnya itu dialokasikan untuk luas jalan dan Boulevard di sekeliling pondok pesantren, dan juga di alokasikannya luas area parkir untuk kendaraan mobil dan motor.
4.2. Fasilitas Umum dan Sosial di Sekitar Lokasi Rusunawa
       Secara umum kawasan Pondok Pesantren pada tahun-tahun berikutnya akan terdiri dari area pendidikan, penelitian, perkantoran, bisnis, olahraga, sarana peribadatan, asrama dan perumahan ustadz- ustadzah. Sebagai icon atau pusat kawasan pendidikan keagamaan di pondok pesantren KH.Syamsuddin adalah Perpustakaan atau Learning Center. Learning Center diharapkan akan menjadi pusat pembelajaran dan rujukan untuk pendidikan keagamaan dan kemasyarakatan.
4.3  Kondisi Infrastruktur di sekitar lokasi Rusunawa
       Kapasitas terpasang jaringan listrik diseluruh lingkungan pondok pesantren, dan kapasitas listrik yang ada saat ini masih cukup untuk melayani tambahan asrama baru tersebut. Kebutuhan air bersih untuk seluruh kebutuhan gedung dan asrama saat ini dipenuhi oleh sumur yang ada di lingkungan pondok pesantren KH.Syamsuddin, dengan debit total air yang dihasilkan cukup besar, dengan kapasitas yang ada saat ini kebutuhan tersebut masih dapat terpenuhi.


















BAB V
GAMBARAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN
 DAN PEMBERDAYAAN RUSUNAWA
5.1.  Rencana Induk Pengembangan (Master Plan Lokasi Rusunawa)
       Dalam perkembangannya, sesuai dengan RIP Pondok Pesantren KH.Syamsuddin, kebutuhan ruang untuk proses belajar mengajar dan fasilitas pendukung akan semakin meningkat. Untuk menampung kebutuhan ini, perlu dilakukan penataan dan struktur fungsi lahan yang tersedia dengan menyusun Master Plan kawasan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin. Master Plan disusun dengan memperhatikan aspek integrasi dengan kawasan sekitar agar seluruh Stakeholder dapat memanfaakan, menata maupun membangun dengan memperhatikan aspek-aspek teknis, sosial dan lingkungan. Master Plan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin disahkan dengan keputusan pimpinan pondok pesantren KH.Syamsuddin.
       Secara umum kawasan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin pada tahun-tahun berikutnya akan terdiri  dari area pendidikan, penelitian, perkantoran, bisnis, olahraga, sarana peribadatan, asrama dan perumahan ustadz/ ustadzah. Sebagai icon atau pusat kawasan pendidikan keagamaan dan kemasyarakatan pondok pesantren KH.Syamsuddin adalah perpustakaan atau  Learning Center yang akan mulai di bangun Tahab I. Learning Center diharapkan akan menjadi pusat pembelajaran dan rujukan untuk pendidikan di pondok pesantren KH.Syamsuddin.
5.2.  Pembangunan Asrama Santri Putra/ Putri Pondok Pesantren KH.Syamsuddin
       Sesuai dengan Master Plan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin, pembangunan komplek asrama direncanakan secara bertahap dengan kapasitas total sekitar 1000 hingga 1500 santri,terdiri dari 5 blok, masing-masing dapat menampung sekitar 300- 400 orang dan 1 blok untuk Guest House  dengan kapasitas sekitar 200 orang.
3     Rencana bentuk asrama diperoleh dari hasil musyawarah pimpinan pesantren dengan masyarakat dengan konsep religius- minimalis. Saat ini pembangunan asrama untuk santri putra/ putri, sebagai wujud rencana pembangunan kompleks asrama,. Asrama direncanakan dibangun dengan mengutamakan kenyamanan dan estetika yang sesuai dengan bangunan-bangunan yang ada di pondok pesantren KH.Syamsuddin.
5.3.  Rencana Pemberdayaan Rusunawa
       Rusunawa dapat menfasilitasi kebutuhan-kebutuhan santri sebagai penghuninya, baik yang bersifat jasmani dan rohani. Desediakan fasilitas bersama untuk kegiatan olah raga dan kesenian.
       Rusunawa delengkapi sarana Infokom yang memadai ( telepon,internet,dsb) serta berbagai fasilitas lain yang memberikan manfaat dan menunjang kesuksesan proses belajar di asrama.Penggunaan fasilitas tersebut dibayar oleh pengguna, sebagai biaya tambahan/ operasional.









BAB VI
RENCANA PEMBANGUNAN RUSUNAWA
6.1.  Kajian Pertumbuhan Fisik/Pemekaran Lokasi
       Pembangunan Rusunawa Pondok Pesantren KH.Syamsuddin akan dilakukan di lahan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin, dikawasan pondok pesantren KH.Syamsuddin Rusunawa ditunjukan untuk santri putra dan santri putri dari berbagai daerah. Lahan yang akan digunakan untuk Rusunawa di lahan milik pondok pesantren KH.Syamsuddin.
       Berdasarkan hasil kajian, lapisan tanah di lokasi Rusunawa secara umum di lapisan tanah. Pondasi dalam tiang pancang dan tiang bor digunakan untuk mendukung beban struktur bangunan, dengan kedalaman pondasi lebih dari 2 m ( Terlampir hasil penyelidikan tanah dan perhitungan struktur).
       Lokasi Rusunawa yang berada di kawasan pondok pesantren memberikan keuntungan akses dan jalan masuk lahan yang tersedia memberikan keleluasaan pengaturan lebar jalan masuk, sehingga sarana trasportasi yang dibutuhkan menjadi sangat minim (cukup jalan kaki). Suasana belajar akan tercipta dengan baik, mengingat gedung rusunawa terletak tidak begitu jauh dari area pemukiman penduduk, dan luasnya lahan hijau yang ada akan memberikan kesegaran udara dan kenyamanan pada penghuni Rusunawa.
6.2.  Dampak Sosial Pembangunan Rusunawa
       Dampak sosial yang diharapkan terjadi pada para penghuni Rusunawa, antara lain timbulnya:
1.       Kebersamaan, dengan hidup bersama dalam komunitas asrama yang beraneka ragam asal suku dan budaya, diharapkan para penghuni akan melebur membentuk suatu sikap yang memandang pluralisme budaya sebagai kekayaan bangsa bukan pemisah yang akan menimbulkan perpecahan.
2.       Empati, diharapkan akan timbul setelah sikap kebersamaan muncul, sehingga sikap ini akan menjadi karakter santri Pondok Pesantren KH.Syamsuddin.
3.       Komunikasi sosial (Social Communication), merupakan suatu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh Pondok Pesantren KH.Syamsuddin. Beberapa hal di atas dapat dilatih dan diasosialisasikan dengan berbagai cara, seperti kegiatan olah raga atau sosial yang dilakukan bersama sebagai kegiatan rutin yang dilaksanakan di asrama Pondok Pesantren KH.Syamsuddin.
4.       Dengan kapasitas asrama yang cukup, maka kompleks asrama dapat menjadi satu Rukun Tetangga (RT) tersendiri. Akibat positif dari masuknya santri dalam struktur pemerintahan desa, membuat gerak aktifitas desa akan terbantu dengan ide-ide santri yang kreatif, inovatif dan bertanggungjawab.
5.       Dari sisi santri, urusan yang berkaitan dengan administrasi desa akan lebih mudah mengurusnya, contoh: urusan KTP,dll.
6.3.  Rancang Bangun Rusunawa
       Bangunan Rusunawa yang diusulkan disesuaikan dengan bangunan asrama yang saat ini telah dibangun, sehingga tercipta keharmonisan dan estetika dengan bangunan-bangunan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin yang ada. Sesuai dengan Master Plan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin, kompleks bangunan asrama akan dibangun sebanyak 5 blok asrama dan 1 blok Guest House. Kapasitas total yang disediakan asrama ini adalah 1000 hingga 1500 penghuni, cukup untuk menampung seluruh santri pondok pesantren KH.Syamsuddin, yang setiap tahunnya selalu meningkat.
       Rusunawa yang diusulkan merupakan rangkaian bangunan asrama yang pembiayaannya didanai oleh pihak luar, namun dengan tetap mengikuti prinsip-prinsip rancangan yang telah ditentukan dalam Master Plan. Beberapa hal yang akan dipertimbangkan dalam pembangunan Rusunawa, dituangkan dalam prinsip-prinsip rancangan berikut ini.

6.3.1.  Prinsip Bangunan Rusunawa Santri:
1.       Desain Rusunawa mengandung nilai arsitektur yang sederhana, kreatif, serta menawarkan solusi yang efektif dan efisien bagi permasalahan hunian Asrama sesuai karakter Pondok Pesantren KH.Syamsuddin yang dicitrakan sebagai suatu pondok pesantren KH.Syamsuddin yang agamis dan unggul di Indonesia.
2.       Desain Rusunawa memberikan solusi hemat (efisien) dan praktis dari waktu dan biaya bagi penghuni (santri/i), pemilik bangunan atau proses pembangunan bangunan asrama tersebut.
3.       Rusunawa membuat penghuni tidak hidup individualistis (tertutup), tetapi menjadikan (membimbing) mereka mampu hidup bersama dalam suatu keluarga besar, silih asah,silih asih, silih asuh, tumbuh dalam kehidupan yang berdisiplin dan dinamis, bersemangat gotong royong, dan toleran.
4.       Rusunawa mampu mendukung atmosfir akademik yang kondusif, ruang gerak dan dinamika bagi pengembangan kreatifitas dan inovasi santri/i sebagai penghuninya,baik yang berkaitan dengan kegitan kurikuler, ko kurikuler, dan ekstra kurikuler.
5.       Luas area yang dibangun memperhatikan peraturan bangunan setempat seperti IMB, GSB (Garis Sembadan Bangunan), KDB, KLB serta memperhatikan kebutuhan akan ruang luar (Public Open Space) bagi penghuninya. Pengolahan ruang luar antar blok juga diperhatikan agar dapat dimanfaatkan sebagai ruang sosialisasi antar penghuninya.
6.       Luas area (luas lahan site) yang diperuntukkan untuk keseluruhan bangunan Rusunawa.
7.       Rusunawa bergaya tropis modern yang memaksimalkan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan ruang pada siang hari.
8.       Rusunawa dibangun dengan memperhatikan keselarasan fungsional dan arsitektur lingkungan sekitarnya. Pemilihan fasade bangunan dan system utilitasnya memberikan kemudahan dalam pengoperasian dan perawatan (low operational and maintenance cost).
9.       Desain Rusunawa diperuntukkan untuk santri putra yang terpisah dengan gedung asrama santri putrid, namun dihubungkan dengan koridor yang terlindungi dari panas dan hujan.
10.   Komplek Rusunawa Pondok Pesantren KH.Syamsuddin direncanakan untuk memenuhi kebutuhan (daya tampung) santri.
11.   Gedung Rusunawa memiliki ruang/tempat tinggal “lurah santri” sebagai kepala keluarga. Keluarga lurah santri tersebut akan menjadi kepala keluarga asrama, sehingga diharapkan para penghuni asrama (santri/i) tetap memiliki parasaan dirumah (homy).
12.   Desain Rusunawa pada setiap gedung asrama memiliki fasilitas pribadi seperti tempat tidur susun dua, meja belajar, lemari pakaian, penerangan, akses listrik untuk computer, akses fasilitas telekomunikasi (wireless).
13.   Rusunawa tidak menggunakan LIFT ( walk-up flat). Mobilitas dan sirkulasi vertical antar ruang diperhitungkan dengan matang.
14.   Setiap lantai pada setiap unit gedung asrama dilengkapi fasilitas bersama seperti: WC dan kamar mandi (shower), dapur kering, ruang pertemuan, ruang pengelola dan administrator asrama dan ruang penerima tamu (dan lain-lain).
15.   Rusunawa dibangun 3 lantai dengan peruntukan bagi penghuni mulai dari lantai 2 hingga lantai 3.
16.   Untuk mengantisipasi isu lingkungan, terutama berkaitan dengan sumber daya air yang makin terbatas, akan dibangun system  pengolahan limbah dan water recycling system yang bersumber pada air limbah kamar mandi, dapur maupu air hujan, untuk dimanfaatkan kembali menjadi air siram taman, kolam, toilet dan lainnya.
6.3.2.  Konsep Bentuk Bangunan Rusunawa
            Bentuk luar bangunan Rusunawa sesuai dengan bentuk asrama yang ada saat ini dimana di tengah-tengah bangunan terdapat ruang terbuka yang digunakan untuk taman dan lapangan olahraga. Bentuk luar berupa garis tegak dan bentuk atap mengikuti bentuk bangunan-bangunan yang ada di Pondok Pesantren KH.Syamsuddin. Hanya jumlah lantai yang dibangun untuk Rusunawa adalah 3 lantai, lebih banyak dari bangunan asrama yang ada saat ini.
            Bentuk luar bangunan Rusunawa, memperlihatkan bentuk khas bangunan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin. Area hijau yang luas dibangun untuk menunjang kesegaran dan kenyamanan tinggal Rusunawa. Koridor antar gedung memudahkan dan memberikan kenyamanan penghuni untuk berinteraksi dengan penghuni di gedung lain. Koridor ini akan dibangun hingga ke ruang kelas yang beranjak sekitar 50 meter.
6.3.3.  Konsep Interior Sarusun dan Bangunan Rusunawa
            Ruang terbuka antar kamar memberikan sirkulasi udara dan cahaya yang optimal bagi penghuni Rusunawa. Di lantai dasar dibangun sarana olah raga yang dapat digunakan untuk bermain bulu tangkis, bola voli dan bola basket. Bahkan hal ini dapat dilakukan pada malam hari, karena diberikan penerangan lampu yang cukup memadai. Satu kamar Rusunawa digunakan untuk 5/6 orang namun tetap memperhatikan kenyamanan  dan privasi masing-masing penghuni.   
            Rusunawa juga akan dilengkapi dengan ruang bersama, yang bisa digunakan untuk menerima tamu, berdiskusi atau sekedar menonton TV.
6.4.   Rencana Anggaran Biaya
            Diperlukan sekitar 7 miliar rupiah untuk membangun satu blok asrama dengan kapasitas 800/1000 orang. Pembiyaan akan ditanggung oleh Kementrian Negara Perumahan Rakyat. Rincian pembiyaan kegiatan pembangunan dan besarnya dana yang diperlukan adalah sebagai berikut.
No
Kegiatan
Biaya
Sumber
1
Perencanaan dan pengawasan pembangunan
100.000.000
MANPERA
2
Pekerjaan Persiapan
150.000.000
MANPERA
3
Pekerjaan Tanah
500.000.000
MANPERA
4
Pekerjaan Jalan Masuk
95.000.000
MANPERA
5
Pondasi dan Bangunan
5.000.000.000
MANPERA
6
Reservoir, Waste Water System
100.000.000
PONPES
7
Pekerjaan Elektrikal (Travo, Jaringan)
200.000.000
PONPES
8
Pekerjaan Mekanikal
285.000.000
MANPERA
9
Halaman dan Taman
100.000.000
MANPERA
10
Meubelair
470.000.000
PONPES

Total Biaya
7.000.000.000











BAB VII
RENCANA PENGELOLAAN RUSUNAWA
7.1.       Badan /Unit Pengelola
            Pengelolaan asrama meliputi pengelolaan fisik bangunan dan pengelolaan kepenghunian. Beberapa hal yang menyangkut pengelolaan asrama adalah sebagai berikut:
1.       Keseluruhan kompleks asrama ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) asrama yang bertugas mengatur, membuat program pengembangan bagi penghuni asrama, mengevaluasi program yang telah dijalankan, dan memastikan program berjalan sesuai harapan. UPT Asrama bertanggungjawab langsung kepada bagian santri (BS).
2.       Dalam hal pengelolaan fisik bangunan, UPT Asrama mempunyai wewenang untuk mengusulkan jadwal renovasi asrama yang meliputi pengecatan tembok, perbaikan / penggantian fasilitas yang rusak, serta mengatur pembagian tugas para cleaning service.
3.       Kompleks Asrama ini, secara administratif pemerintahan memenuhi syarat untuk menjadi sebuah Rukun Warga (RW) tersendiri, dimana masing-masing gedung asrama menjadi sebuah Rukun Tetangga (RT). 
4.       Jumlah peminat untuk menjadi penghuni asrama selalu melebihi kapasitas, terutama karena orang tua siswa merasa aman menitipkan putra-putrinya di asrama.
5.       Prosedur mendaftar/ seleksi menjadi penghuni asrama yaitu:
·         Calon penghuni mengisi formulir pendaftaran yang sudah tersedia;
·         Formulir yang sudah diisi, dikembalikan kepada panitia pendaftaran;
·         Dilakukan seleksi administrasi dan pemanggilan wawancara;
·         Wawancara dilakukan untuk menggali seberapa minat dan kebutuhan calon untuk tinggal di asrama.
·         Kriteria kelulusan adalah diutamakan untik calon yang:
o   Jarak tempat tinggal asal semakin jauh dari Kab.Ponorogo
o   Ekonomi semakin lemah
·         Setelah dinyatakan lulus seleksi, maka calon menandatangani perjanjian kepenghunian dan kemudian melakukan pembayaran sewa asrama, uang jaminan dan uang laundry.
6.       Setiap calon penghuni asrama berkewajiban untuk membayar uang sewa asrama selama satu tahun pada saat registrasi mahasiswa baru kecuali dengan alasan sosial ekonomi. Selain uang sewa asrama, penghuni baru diwajibkan memberikan uang jaminan yang nantinya pada saat keluar dari asrama akan dikembalikan, uang jaminan tersebut bertujuan menjaga asset asrama dari kehilangan maupun kelalaian dalam penggunaannya
7.1.       Penentuan besarnya tariff didasari atas kemampuan santri dalam membayar sewa
            Rusunawa akan dihuni oleh sekitar 400 orang penghuni tahap pertama dengan tarif sewa sebesar Rp. 150.000/ bulan, rincian biaya operasional dan pendapatan diuraikan berikut ini.
1.       Pendapatan sewa                400 x Rp. 150.000                     =Rp.60.000.000
2.       Biaya Listrik (60 kVA/bln)                                                     =Rp.35.000.000
3.       Tenaga kerja                                                                       =Rp.10.000.000
4.       Biaya pemeliharaan                                                              =Rp.10.000.000
5.       Biaya lain-lain                                                                      =Rp.  5.000.000
Total biaya/ bulan                      =Rp.60.000.000
            Biaya-biaya perbaikan dan pemeliharaan dalam skala besar akan dimasukkan dalam Rencana Anggaran Tahunan (RKA) Pondok Pesantren KH.Syamsuddin.



BAB VIII
PENUTUP
            Pembangunan Rusunawa Pondok Pesantren KH.Syamsuddin ditujukan untuk mendukung perkembangan proses belajar mengajar di Pondok Pesantren KH.Syamsuddin yang kondusif, sehingga diharapakan proses pembentukan lulusan yang memiliki keahlian, ketrampilan dan wawasan serta pola kehidupan sosial yang baik akan segera terwujud.
            Pondok Pesantren KH.Syamsuddin sebagai satu pondok pesantren di Kabupaten Ponorogo sangat siap untuk membangun Rusunawa pada tahun 2013, baik dari penyediaan lahan, ketersediaan sumber daya , lokasi hingga rancangan bentuk gedung Rusunawa. Bahkan Dukungan dari Yayasan Pondok Pesantren KH.Syamsuddin dan Pemerintah Daerah pun telah diperoleh.
            Oleh karena itu, kami berharap Proposal Pembangunan Rusunawa Pondok Pesantren KH.Syamsuddin sebagai satu program Kementrian Negara Perumahan Rakyat Indonesia dapat disetujui untuk diwujudkan secepatnya. Kami berharap pola kerjasama seperti ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya bagi Pondok Pesantren KH.Syamsuddin.

Ponorogo,14 Juli 2013

Pimpinan Ponpes KH.Syamsuddin






Kyai. Ayyub Ahdian Syam, SH.


No comments:

Post a Comment