STRUKTUR
HADITS DAN ISTILAH-ISTILAH HADITS
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Study Hadits
Dosen
Pengampu
Dr.Abu Bakar,
M.Ag
19730404 199803 1 006
Disusun
Oleh :
Robit Habibul Fikri 210911056
Anna Faridatul afida 210911066
Puji Santoso 210911068
Program
Studi Tadris Bahasa Inggris
Jurusan
Tarbiyah
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
TAHUN 2012
PENDAHULUAN
Hadits secara harfiah berarti
perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam istilah hadits berarti melaporkan /
mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad saw.
Menurut istilah ulama ahli hadits hadits yaitu apa yang diriwayatkan
dari Nabi Muhammad saw, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (taqrir), sifat jasmani atau sifat
akhlak, perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (bi'tsah) dan terkadang juga sebelumnya. Sehingga, arti hadits di
sini semakna dengan sunnah.
Kata hadits yang mengalami perluasan
makna sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka pada saat ini bisa berarti segala perkataan (sabda),
perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi Muhammad saw yang dijadikan ketetapan ataupun hukum. Kata hadits itu sendiri adalah bukan
kata infinitif, maka kata
tersebut adalah kata benda.
Secara struktur hadits terdiri atas
dua komponen utama yakni sanad / isnad (rantai penutur) dan matan (redaksi).
Contoh:
Musaddad mengabari bahwa Yahya sebagaimana diberitakan oleh Syu'bah, dari Qatadah
dari Anas dari Rasulullah saw bahwa beliau bersabda: "Tidak sempurna iman
seseorang di antara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa yang ia cinta
untuk dirinya sendiri" (hadits riwayat Bukhari)
A.
Pengertian Hadist
Pengertian
hadist ada dua :
1. Pengertian hadis secara terbatas :
Menurut jumhurul muhaddisin adalah sesuatu yang disandarkan kepada nabi
Muhammad saw. Baik berupa perbuatan , pernyataan (taqrir) , dan sebagainya
. Hanya hal–hal yang di sandarkan kepada nabi saja . tidak termasuk hal- hal
yang disandarkan pada sahabat , dan tidak juga kepada tabiin . hal itu karena
pemberitaan terhadap hal yang disandarkan kepada nabi di sebut berita yang
marfu'[1],
sedangkan berita yang disandarkan pada sahabat disebut mauquf[2]
, sedangkan yang disandarkan pada tabiin di sebut maqthu'[3].
2. Pengertian hadis secara luas :
menurut sebagian muhaddisin tidak hanya mencakup sesuatu yang dimarfu'kan
kepada nabi Muhammad saja tetapi juga perkataan , perbuatan dan
taqrir kepada sahabat dan tabiin di sebut hadis .( segala berita yang
marfu' , mauquf, dan maqthu' .)
Karena adanya perbedaan sudut pandang para ulama' dalam
melihat nabi saw. Dan peri kehidupannya misalnya,.
a.
Ulama' hadis melihat nabi saw. Sebagai pribadi panutan
umat manusia
b.
Ulama' usul fiqhi melihat nabi sebagai pengatur
undang- undang dan pencipta dasar- dasar untuk ber ijtihad .
c.
Fuqaha'( ahli fiqih ) melihatnya sebagai pribadi yang
seluruh perbuatannya , perkatannya menunjuk pada hukum islam ( syara' ).
Perbedaan sudut pandang
tersebut menyebabkan perbedaan pengertian . ada yang memberi penekanan
yang amat terbatas dan tertentu ada yang memahaminya dengan cakupan
yang lebih luas asal saja di sandarkan kepada nabi saw.
B.
Hadist memiliki beberapa fungsi
Fungsi- fungsi hadis terhadap Al-quran :
a. Sebagai penjelasan Al- qur an
Firman
Allah dalam Al-qu’ran
artinya
: Dan kami telah menurunkan kepada engkau adz-dzikir (Al-qur’an) untuk engkau
jelaskan kepada manusia apa – apa yang di turunkan kepada mereka,
agar supaya mereka berfikir (Qs: Al Nahl :16)
b. Menurut Fuqaha ahlul atsar: hadist
shahih mengenai al–qur’an dipandang
menjelaskan, mentafsirkan , dan mengqaidkan al-qur an.
c. Menurut Ahlul Ra'yi hadist
sebagai penjelasan dari al-qur’an terbagi menjadi empat :
a) Bayan Altaqrir, disebut juga bayan
ta'kid, atau bayan itsbat (memperkokoh al-qur an )
b) Bayan al-tafsir (menerangkan
ayat yang sulit diketahui ) seperti ayat- ayat yang mujmal muthlaq dan am
memberi rincian (tafshil )terhadap ayat- ayat yang mujmal , memberikan
taqyid pada ayat- ayat yang muthlaq , memberikan takhshih pada
ayat-ayat yang masih umum.
c) Bayan al- naskh (mengganti sesuatu
hukum )
d) Bayan al- tasyri' yaitu
menetapkan suatu aturan atau hukum (mewujudkan kepastian hukum
terhadap persoalan –persoalan yang muncul pada saat itu dengan sabdanya
sendiri).
C.
Dalam struktur hadist terdapat dua
hal pokok yaitu sanad dan matan
Sanad (rantai penutur) ialah rantai penutur/perawi(periwayat
hadits. Sanad terdiri atas seluruh penutur mulai dari orang yang mencatat
hadits tersebut dalam bukunya (kitab hadits) hingga mencapai Rosulullah. Sanad,
memberikan gambaran keaslian suatu riwayat.
Contoh : Musaddad mengabari bahwa Yahya sebagaimana diberitakan oleh Syu’bah,
dari Qatadah dari Anas dari Rosulullah saw bahwa beliau bersabda: “Tidak
sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga ia cinta untuk saudaranya apa
yang ia cinta untuk dirinya sendiri.”(Hadits riwayat Bukhari).
Sebuah hadits dapat memiliki
beberapa sanad dengan jumlah penutur/perawi bervariasi dalam lapisan sanadnya,
lapisan dalam sanad disebut dengan thaqabah.
Matan ialah redaksi dari hadits.
Contoh : “Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga ia cinta untuk
saudaranya apa yang ia cinta untuk dirinya sendiri.”[4]
Perbedaan antara rawi dan sanad adalah
:
|
Perbedaan
rawi dan sanad
|
|
|
Rawi
|
Sanad
|
|
1.
Di tinjau dari segi ta'rif Rawi ialah orang yang menyampaikan atau
menuliskan dalam suatu kitab apa-apa
yang pernah di dengar dan di terimanya dari seseorang (gurunya).
2.
Di Tinjau dari segi bahasa rawi adalah merupakan
bentuk jamaknya ruwah dan perbuatannya menyampaikan
hadits tersebut di namakan me- rawi ( riwayat
)-kanhadits.
|
1. Artinya sanad atau
thariq, ialah jalan yang menghubungkan matnu'I Hadits kepada
junjungan Nabi kita Muhammad saw.
2. Dalam
bidang ilmu Hadits sanat itu merupakan neraca untuk menimbang
shahih atau dla'ifnya suatu hadits . Andaikata salah seorang dalam
sanad – sanad itu ada yang fasik atau yang tertuduh dusta
maka, dla'ifnya Hadits itu , hingga tidak dapat di jadikan
hujjah untuk menetapkan suatu hukum.
|
D.
Pengertian Rowahu Al syekhoni ,
rowahu Al jamaah muttafaqun alaih
a. Yang dimaksud rowahu Al syekhoni
adalah :
Menurut
rumusan ibnu ismail dalam kitabnya; subulussalam , dan menurut rumusan mansur
ali nashif dalam kitab hadisnya Al- Tajul jami' lil ushul , iyalah Hadis
tersebut diriwayatkan oleh dua orang imam hadis yaitu bukhari dan muslim .
b. Yang dimaksud rowahul jamaah adalah
:
Menurut rumusan
ibnu ismail dalam kitabnya subulussalam , yaitu hadis yang diriwayatkan oleh
rowi- rowi dadis yang banyak jumlahnya
c. Yang di maksud muttafaqun alaih
ialah Hadis tersebut diriwayatkan oleh imam bukhari, imam
muslim, dan imam ahmad.
E.
Istilah-istilah Hadits
a. Shahihain adalah kitab
Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Setiap hadits yang diketengahkan oleh
keduanya secara bersama melalui seorang sahabat disebut Muttafaq Alaih.
b. Sittah adalah enam kitab
hadits yakni Shahihain (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim), Sunan Imam Abu
Dawud, Sunan Imam Tirmidzi, Sunan Imam An-Nasa-i, dan Sunan Imam Ibnu Majah.
c. Arba'ah adalah mulai dari
Abu Dawud hingga Ibnu Majah yang masing masing memiliki kitab Sunan. Akan
tetapi, ada sebagian ulama yang tidak memasukan Imam Ibnu Majah kedalam
Arba'ah dan menggantinya dengan Al-Muwaththa' atau dengan Musnad
Ad-Darimi.
d. Sab'ah adalah terdiri dari
Imam Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah.
e. Khamsah adalah terdiri dari
Imam Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah. Arba'ah terdiri
dari Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah.
f. Tsalaatsah adalah terdiri
dari Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi dan An-Nasai. Muttafaq 'Alaih terdiri dari
Imam Bukhari dan Muslim.[5]
F.
Sifat – sifat rowi
Tiap-tiap orang dari rawi sebuah hadits haruslah
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a.
Bukan pendusta
b.
Tidak dituduh sebagai pendusta
c.
Tidak banyak salahnya
d.
Tidak kurang ketelitiannya
e.
Bukan fasiq
f.
Bukan orang yg banyak keraguan
g.
Bukan ahli bid’ah
h.
Kuat hafalannya
i.
Tidak sering menyalahi rawi-rawi yang kuat
j.
Terkenal (dikenal oleh
sedikitnya 2 orang ahli hadits di jamannya)
G.
Pengertian sahabat, tabiin , dan
tabiit tabiin
a. Yang dimaksud sahabat
Menurut
said ibnu musayyab sahabat adalah orang yang bertemu dan
hidup bersama rasulullah saw.
Minimal satu tahun lamanya .
Menurut jumhurul
muhaddisin sahabat adalah ; orang yang bertemu rosulullah saw. Dengan
pertemuan yang wajar sewaktu dia masih hidup , dalam keadaan islam lagi
beriman .
Menurut al jahidh ( ulama'
syiah ) sahabat adalah ; orng yang pernah bertemu dan bergaul lama dan meriwayatkan hadis rosulullah
saw.
b. Yang di maksud tabiin ; adalah orang
yang menjumpai sahabat dalam keadaan beriman dan mati dalam
keadaan islam baik perjumpaannya itu lama atau singkat
c. Yang damaksud tabiit tabiin ; adalah
orang yang hidup dan bertemu tabiin dalam keadaan beriman dan mati dalam keadaan islam , baik bercumpanya
lama atau singkat.
Sahabat dalam meriwayatkan hadist
mempunyai cara – cara tersendiri , ada dua cara yang di pakai oleh sahabat nabi
yaitu ;
a. Dengan lafal asli dari rasul .
b. Dengan ma'nanya saja .
Pengumpulan dan pembukuan hadis
secara resmi mulai dilakukan pada abad ke II, III dan ke IV hijriyah . adapun
pemerakarsa dalam hal ini adalah kholifah Umar ibn Abdil Aziz (99) H.
Pada masa
rasullullah saw. , khulafaurrasyidin dan sebagian pada masa pemerintahan bani
Muawiyah , masa ini terkenal karena hafalan sahabat mengenai hadis sangat kuat
namun menjelang akhir abad pertama hijriyah ummat islam mengalami
kemunduran dalam penghafalan hadis nabi dikarenakan ;
a. Hafalan mereka mengenai hadis rasul
mulai melemah .
b. Panjangnya sanad- sanad hadis nabi
saw.
c. Bertambah banyaknya kelompok –
kelompok umt islam yang saling bertentangan sehingga segeralah pembukuan hadis
secara resmi dilakukan melihat keadaan tersebut.
Kitab- kitab hadis yang biasa disebut dengan kutubussitah :
1.
Shahih Bukhari
2.
Shahih Muslim
3.
Sunan Abu Daud
4.
Sunan At-turmudzi
5.
Sunan An-nasa'i
6.
Sunan Ibnu Majah
Pengertian hadis mutawatir lafdhi, maknawi dan amali adalah?
jelaskan !
a. Yang dimaksud dengan hadis mutawatir
lafdhi adalah hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak , susunan redaksi
dan ma'nanya sesuai antara riwayat satu dengan lainnya.
b. Yang dimaksud hadis mutawatir
ma'nawi adalah hadis mutawatir yang rowi- rowinyaberlain- lainan dalam
menyusun redaksi pemberitaan tetapi redaksi yang berlain- lainan
itu terdapat persesuaian arti dan prinsip .
c. Yang dimaksud dengan hadis
mutawattir amali adalah sesuatu yang diketahui dengan mudah dari agama dan
telah mutawatir diantara umat islam bahwa nabi saw. Telah
mengerjakannya , atau menyuruh atau selain dari itu dan dapat di
tarik ijma' atasnya . (segala amal perbuatan yang telah menjadi ijma' masuk
dalam golongan mutawatir amali ).
Pengertian
hadist masyhur , azis dan gharib baserta contohnya :
a. Hadis masyhur : adalah hadis yang diriwayatkat oleh tiga
orang atau lebih tetapi belum mencapai derajat mutawatir
. seperti :
قال رسول الله صلعم انما لاعمال بالنيات وانما لكل امرئ
ما نوى (رواه البخاري)
Istilah
masyhur dalam suatu hadis kadang- kadang bukan dilihat dari banyaknya rowi
yang meriwayatkan hadis tersebut tetapi kadang di lihat dari segi
ketenarannya dari kalangan ilmuan tertentu atau dikalangan masyarakat .
sehingga hadis masyhur ini di bagi menjadi tiga yaitu :
1.Masyhur dikalangan muhaddisin dan
lainnya
2.Masyhur dikalangan ahli –ahli ilmu
tertentu seperti masyhur dikalangan ulama' fiqih
3.Masyhur dikalangan masyarakat umum
b.
Hadits aziz adalah ; aziz menurut lughat adalah al- syafief
, yang mulia . nadir yang sedikit wujudnya . yang sukar di peroleh . haids
aziz adalah berita yang diriwayatkat oleh dua orang dari dua orang atau hadis
yang diriwayatkan oleh dua orang walaupun dua orang rowi tersebut و terdapat pada satu tabaqah saja setelah
itu orang pada meriwayatkannya .
c. Hadis gharib adalah ; gharib dalam
pengertian lughah adalah ba'idun anil wathani yitu orang jauh dari tanah
air . atau kalimat yang sulit di pahami . (kalamun gharibun ai baidun anil
fahmi ). Hadis gharib adalah hadis dalam sanadnya terdapat seorag yang
menyendiri dalam meriwayatkan . baik pada personalianya ( tidak ada
orang lain yang meriwayatkan hadis iyu kecuali dia sendiri ) atau pada sifat
atau keadaan perowi ( sifat dan keadaan perowi itu berbeda dengan sifat dan
keadaan para perowi hadis lainnya yang juga meriwayatkan hadis tersebut .
)[6]
PENUTUP
Kesimpulan
Perbedaan antara rawi dan sanad
adalah :
|
Perbedaan
rawi dan sanad
|
|
|
Rawi
|
Sanad
|
|
1. Di
tinjau dari segi ta'rif Rawi ialah orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam
suatu kitab apa – apa yang pernah di dengar dan di terimanya dari
seseorang (gurunya).
2. Di
Tinjau dari segi bahasa rawi adalah merupakan bentuk jamaknya ruwah dan
perbuatannya menyampaikan hadits tersebut di
namakan merawi (riwayatkan hadits).
|
1. Artinya sanad atau
thariq, ialah jalan yang menghubungkan matnu'I
Hadits kepada junjungan Nabi kita Muhammad saw.
2. Dalam
bidang ilmu Hadits sanat itu merupakan neraca untuk menimbang shahih
atau dla'ifnya suatu hadits. Andaikata salah seorang dalam sanad-sanad
itu ada yang fasik atau yang tertuduh dusta maka, dla'ifnya Hadits
itu, hingga tidak dapat di jadikan hujjah untuk menetapkan suatu hukum.
|
DAFTAR PUSTAKA
http/www.aliyahromu.com/2011/07/pengertian-dan-struktur-hadits.html
Thahhan, Mahmud.
2001. Taisir Musthalah Hadits. Yogyakarta: Titian Ilahi Press.
[1] Hadis marfu' adalah hadis yang sanadnya sampai kepada rosul
atau nabi Muhammad Saw.
[2] Hadis
mauquf adalah hadis yang sanadnya hanya sampai pada sahabat.
[3] Hadis
maqthu' adalah hadis yang sanadnya hanya sampai kepada tabiin.
[4]
http/www.aliyahromu.com/2011/07/pengertian-dan-struktur-hadits.html
[6]
Dr. Mahmud Thahhan, Taisir Musthalah
Hadits. 2001. Hal 29-40

No comments:
Post a Comment