BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai
kita telah maklum bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu hasil penelitian yang
sistematik atas fakta-fakta mengenai bidang0bidang tertentu.
Pada ahli
sosiologi mempelajari struktur-struktur dan proses-proses kehidupan sebagai
suatu keseluruhan, dan karenanya memerlukan suatu pendekatan yang berlainan
dari pada ilmu-ilmu pengetahuan lainnya yang dikaitkan dengan satu dan lain
aspek kehidupan sosial yang terbatas.[1]
Kita tahu
sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih muda, walau telah mengalami
perkembangan yang cukup lama. Sejak manusia mengenal kebudayaan dan peradaban,
masyarakat manusia sebagai proses pergaulan hidup.[2]
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Perkembangan Sosiologi
Kata
sosiologi pertama digunakan oleh Auguste Comte orang Prancis pada tahun 1838
dalam bukunya yang berjudul “Positive Philosophy” hingga Comte umumnya dianggap
bapak sosiologi.
Seorang
warga negara Prancis bernama Herbert Spencer pada tahun 1978 mengembangkan
teori yang diberi nama “Evolusi Sosial” dimana setelah teori tersebut diterima
masyarakat kemudian di tolak, namun sekarang diterima kembali dalam bentuk yang
berbeda, Spencer menggunakan teori Darwin dalam masyarakat manusia.
Kemudian
pada tahun 1883, seorang Amerika yang bernama Laster Word menerbitkan sebuah
buku berjudul Dynamic Sociology didalam buku itu menganjurkan suatu kemajuan
sosial melalui aksi sosial yang dibimbing oleh ahli sosiologi.
Pada tahun
1895 Emile Dukheim menerbitkan buku “Rules of Sociological Metodologi of
Sociological method yang menguraikan metodologi tentang bunuh diri pada
berbagai kelompok masyarakat atau penduduk memang Dukheim adalah salah satu
pelapor terkemuka dalam mengembangkan sosiologi.
Max Weber
1864-1920 percaya bahwa metode-metode yang digunakan dalam ilmu pengetahuan
alam tidak bisa digunakan untuk menguji persoalan dalam ilmu sosial.
Pada tahun
1890-an mata pelajaran sosiologi mulai diberi diberbagai universitas. Pada
tahun 1895 jurnal sosiologi Amerika mulai diterbitkan pada tahun 1909 didirikan
American Sociological Industrialisasi.[3]
B. Studi
Sosiologi
Pentingnya
kita mempelajari sosiologi karena dengan sosiologi kita bisa memperoleh suatu
pandangan mengenai lingkungan sosial dan sekaligus bisa meneliti golongan atau
masyarakat disekitar kita yang jarang atau bahkan tidak pernah kita kenal.
Sasaran utama sosiologi adalah untuk meramalkan dan mengendalikan tingkah laku.
C. Sosiologi
dan Ilmu Pengetahuan Lainnya
Pada
umumnya ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua yaitu cabang ilmu-ilmu alam
ilmu-ilmu sosial. Ilmu-ilmu dan banyak dikaitkan dengan studi fenomena fisik
sedangkan ilmu-ilmu sosial lebih merupakan study perilaku manusia dalam arti
yang luas.
D. Metode
Penyelidikan Ilmiah.
Langkah-langkah
penelitian kemasyarakatan berikut adalah:
1. Perumusan hipotesa
2. Kerangka Riset
3. Pengumpulan Data
4. Analisa Data
E. Pembagian-Pembagian
Sosiologi
Ada enam bagian yang merupakan garis besar
dalam sosiologi dan ada tiga tahapan studi sosiologi yakni:
Tahapan-tahapan
tersebut adalah:
- Sifat dasar manusia dan perkembangannya
- Interaksi manusia dan hubungannya
- Penyesuaian bersama dalam lingkungan
Adapun
pembagiannya dalam sosiologi, yaitu:
1. Mensosialisasikan individu
2. Kelemahan-kelemahan sosial
3. Kesukuan dan kultur
4. Ekologi manusia
5. Masalah-masalah sosial.
Sosiologi
yang berasal dari kata Latin Socius yang berarti ”Kawan” dan kata Yunani logos
yang berarti ”Kata” atau ”Berbicara”. Jadi sosiologi berarti ”Berbicara
mengenai masyarakat”.
Sosiologi
jelas merupakan ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat. Sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap
unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah sebagai berikut:
1. Sosiologi bersifat empiris
2. Sosiologi bersifat teoritis
3. Sosiologi bersifat kumulatif
Aguste
Comte yang pertama memakai istilah sosiologi adalah orang pertama yang membedakan
antara ruang lingkup dan isi sosiologi dari ruang lingkup dan isi ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya.[6]
F. Hakikat
Sosiologi
Sosiologi
adalah kajian ilmiah tentang kehidupan sosial manusia. Jadi ilmu sosiologi
adalah yang berusaha mencari tahu tentang hakekat dan sebab-sebab dari berbagai
pola pikiran dan tindakan manusia yang teratur dan dapat berulang. Secara
konvensional dibedakan dua tipe penting sosiologi. Sosiologi makro dan
sosiologi mikro. Sosiologi mikro menyelidiki berbagai pola fikiran dan perilaku
muncul dalam kelompok-kelompok yang relatif berskala kecil sebaliknya sosiologi
makro mempersembahkan segala usahanya untuk mengkaji berbagai pola sosial
berskala besar.
Dalam
sosiologi kita memerlukan strategi teoritis dan teori. Strategi teoritis adalah
serangkai konsep dan prinsip yang sangat abstrak sedangkan teori menyajikan
aplikasi konsep dan prinsip ini kepada gejala tertentu.
Max Weber,
mempercayai bahwa metode-metode yang digunakan dalam ilmu pengetahuan alam yang
tidak bisa digunakan untuk menguji persoalan dalam ilmu sosial.
Dalam
sosiologi kita dapat mengenal mobilitas sosial yaitu dapat ditunjukkan pada
perpindahan individu dari satu status sosial ke status sosial lainnya.
Dalam
mempelajari sosiologi sasaran utama yang dicapai adalah untuk mengendalikan
tingkah laku seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.[7]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sosiologi
pertama digunakan oleh Auguste Comte orang Prancis pada tahun 1838 dalam
bukunya yang berjudul “Positive Philosophy” hingga Comte umumnya dianggap bapak
sosiologi.
Ada enam
bagian yang merupakan garis besar dalam sosiologi dan ada tiga tahapan studi
sosiologi yakni:
Tahapan-tahapan
tersebut adalah:
- Sifat dasar manusia dan perkembangannya
- Interaksi manusia dan hubungannya
- Penyesuaian bersama dalam lingkungan
Adapun pembagiannya
dalam sosiologi, yaitu:
1. Mensosialisasikan individu
2. Kelemahan-kelemahan sosial
3. Kesukuan dan kultur
4. Ekologi manusia
5. Masalah-masalah sosial.
DAFTAR PUSTAKA
G.
Kartasapoertra, Sosiologi
Umum, Jakarta: PT.
Bina Aksara, 1987
Soejana
Soekanto, Sosiologi
Suatu Pengantar, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Bruce. J.
Cohen, Sosiologi
Suatu Pengantar, Jakarta:
PT. Rineka Cipta tahun 1992
Stephen, K.
Sanderson, Sosiologi
Makro, Jakarta:
Rajawali 1993
No comments:
Post a Comment