Saturday, 7 February 2015

NAMA : SETYAN DWI CAHYO
NIM : 210613135
KELAS : PG.D

1.      Apa yang dimaksud dengan Psikologi Belajar ?

Ø  Psikologi belajar : “psikologi” berasal dari bahasa yunani “psyche ” yang artinya jiwa dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa (tingkah laku manusia dalam hubungan nya dengan lingkungan). Sedangkan secara terminologi psikologi belajar merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mempelajari, menganalisis prinsip perilaku manusia dalam proses belajar dan pembelajaran[1]

Ø  Psikologi belajar adalah sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-teori psikologi mengenai belajar,terutama mengupas bagaimana cara individu belajar atau melakukan pembelajaran.[2]
2.      Apa yang kamu ketahui tentang “Belajar” ?

Ø Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam perilaku sebagi hasil dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga dapat di artikan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara kseluruhan, sebagai hasil pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya[3]

Ø  Belajar adalah  serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,afektif, dan psikomotor.[4]

3.      Bagaiman perilaku seseorang yang disebut sebagai “Perilaku Belajar” ?
Ø Perilaku seseorang dapat di katakan sebagai perilaku belajar apabila perilaku tersebut di latar belakangi oleh adanya kebutuhan dalam dirinya yang tidak dapat dipenuhi dengan cara- cara reflek atau kebiasaan yang hasilnya berupa adanya perubahan perilaku dalam keseluruhan pribadi pelajar yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.[5]

Ø  Perilaku seseorang dapat di katakan sebagai perilaku belajar apabila perilaku tersebut memberikan perubahan- perubahan yang nampak pada aspek-asapek di bawah ini
a.       Kebiasaan
Menurut Burghardt (1973), Kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi berulang-ulang.
b.      Ketrampilan
Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah rega dan sebagainya.
c.       Pengamatan
Yaitu proses menerima atau menafsirkan  dan member arti rangsangan yang masuk melalui indra-indra seperti mata dan telinga.
d.      Berpikir asosiatif dan daya ingat
Berpikir asosiatif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan yang lainnya, dan merupakan prosespembentukan hubungan antara rangsangan dengan respons.
e.       Berpikir rasional dan kritis
Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar terutama yang berkaitan dengan pemecah masalah.
f.       Sikap
Sikap adalah pandangan atau kecenderungan mental.
g.      Inhibisi
Inbihisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya suatu respons tertentu karena adanya proses respons lain yang sedang berlangsung.
h.      Apresiasi
Apresiasi berti pertimbangan mengenai arti penting atau nilai sesuatu (Chaplin, 1982)
i.        Tingkah laku
Tingkah laku apresif adalah tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan seperti : marah, senang, sedih, gembira, kecewa, benci dan lain sebagainya.[6]
4.      Karakteristik perilaku belajar :
Ø  setiap perilaku belajar selalu di tandai oleh ciri perubahan spesifik.
Menurut surya (1982) sebagai berikut
a.      Perubahan Intensional
Perubahan yang terjadi pada proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain buka kebetulan.
b.      Perubahan positif dan aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif.  Positif artinya baik, bermanfaat serta sesuai dengan harapan.
c.       Perubahan efektif dan fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut membawa pengaruh, makna dan manfaaat tertentu bagi siswa.[7]
Ø  Perilaku belajar  lebih sering tampak dalam perubahan perubahan kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berfikir asosiatif dan daya ingat, berfikir rasional dan kritis, sikap, inhibisi, apresiasi dan tingkah laku afektif. Aspek-aspek tersebut berubah kearah yang positif.
5. Ragam Belajar apakah itu ?
Ø  Ragam belajar yaitu adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan lainya baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang di harapkan. Keaneragaman jenis belajar ini muncul dalauhan dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang bermacam- macam.
Jenis ragam belajar
Ø  Belajar abstrak
Ø  Belajar keterampilan
Ø  Belajar social
Ø  Belajar pemecahan masalah
Ø  Belajar rasional
Ø  Belajar kebiasaan
Ø  Belajar apresiasi
Ø  Belajar pengetahuan.[8]

            Para ahli dengan melihat cirri-ciri yang ada didalamnya, mencoba membagi jenis-jenis belajar ini, disebabkan perbedaan sudut pandang. Oleh karena itu jenis-jenis belajar yang diuraikan berikut ini menyangkut masalah belajar, sebagai berikut :

·         Belajar Arti Kata
·         Belajar Kognitif
·         Belajar Menghafal  
·         Belajar Teoretis  
·         Belajar Konsep  
·         Belajar Kaidah  
·         Belajar berfikir
·         Belajar Keterampilan Motorik (Motor Skill).
·         Belajar Estetis [9]
5.      Tinjauan teori pembelajaran,uraikan tentang hal tersebut !
Banyak ahli berusaha mengungkap bagaimana proses belajar terjadi pada manusia, kemudian berbasis pengalaman dan latar belakang keilmuan masing-masing ahli melahirkan berbagai teori belajar.
 a) Teori Belajar Behavioristik (tingkah laku)
Teori ini mulai berkembang dengan lahirnya teori- teori tentang belajar yang di pelopori oleh Thordike, Pavlov, Watson dan Gutrin yang menemukan penemuan- penemuan tentang belajar. Pandangan tentang belajar menurut aliran tingkah laku, tidak lain adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Atau dengan kata lain belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuan untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respons.

b)Teori Belajar kognitif
Teori ini mulai berkembang dengan lahirnya teori belajar gestalt. Peletak dasar psikologi gestalt adalah Max Wertheimer (1840-1943) yang meneliti tentang pengamatan pemecahan masalah sehingga menghasilkan suatu teori belajar yang lebih mementingkan proses daripada hasil belajar itu sendiri. Bagi penganut teori ini belajar tidak sekedar melibatkan antara stimulus dan respons, namun lebih dari itu, belajar melibatkan proses berfikir yang kompleks.

c)Teori Belajar Humanistik
Teori ini berpendapat bahwa proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Teori ini sangat menekankan pentingnya “isi” dan “proses belajar” dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang biasa kita amati dalam keseharian.[10]

Teori- teori belajar yang di kemukakan oleh para ahli:
Ø  Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
Suatu teori bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah kekuatan yang tersedia dan manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamannya dirasakan ketika dipergunakan untuk sesuatu hal. Pengaruh teori ini adalah ilmu yang didapat hanya bersifat hafalan-hafalan belaka. Oleh karena itu menurut para ahli jiwa daya, bila anda ingin berhasil dalam belajar, latihlah semua daya yang ada di dalam diri.
Ø  Teori Tanggapan
Suatu teori belajar yang menentang teori belajar yang dikemukakan oleh ilmu jiwa daya. Menurut teori tanggapan adalah memasukkan tanggapan-tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang, dan sejelas-jelasnya. Banyak yanggapan berarti dikatakan pandai. Maka orang pandai berarti orang yang banyak mempunyai tanggapan yang tersimpan dalam otaknya.

Ø  Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt
Gestalt adalah sebuah teori belajar yang dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini berpandangan bahwa keseluruahan lebih penting dari bagian-bagian. Dalam belajar menurut Gestalt yang terpenting adalah penyesuaian pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat. Belajar yang terpenting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari,tetapi tetapi mengerti atau memperoleh insight. Belajar dengan  insight (pengertian) adalah
a.       Insight tergantung dari kemapuan dasar.
b.      Insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan.
c.       Insight hanya timbul apabila situasi dalam belajar diatur sedemikian rupa, sehingga segala aspek yang oerlu bisa diamati.
d.      Insight adalah hal yang harus dicari.
e.       Belajar dengan Insight dapat diulangi.
f.       Insight sekali didapat dapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
Ø  Teori Belajar dari R. Gagne
Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari manusia dapat dibagi menjadi lima kategori (the domainds of learning) sebagai berikut:
a.       Ketrampilan motoris
b.      Informasi verbal
c.       Kemapuan intelaktual
d.      Stategi kognitif
e.       Sikap

Ø  Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi
Teori ini disebut juga teori Sarbond (Stimulus,Respons, dan Bond). Stimulus berarti rangsangan,respons berarti tanggapan, dan bond berarti dihubungankan. Rangsangan dicipatakan untuk memunculkan tanggapan kemudian dihubungkan antara keduanya dan terjadilah asosiasi.[11]

7.  Teori belajar behavioristik, kognitif, humanistik:
A.  Teori belajar behavioristik :  Sehubungan dengan perubahan tingkah laku teori ini bukan membicarakan bagaimana proses terjadinya, melainkan mengkaji mengapa belajar tingkah laku seseorang menjadi berubah. Perubahan dari tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Atau dengan kata lain perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai interaksi antara stimulus dan respons.

B.  Aliran kognitif :  Menurut aliran ini tingkah laku seseorang senantiyasa di dasari pada proses berfikir/ kognitif dalam situasi belajar seseorang akan selalu terlibat dalam situasi itu dan memperoleh temuan-temuan dari proses berfikir yang di lakukan sebelum munculnya keputusan. sebuah teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan  hubungan antara stimulus dan respons. Namun lebih dari itu, belajar melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks.

C.  Teori humanistik : Tori ini beranggapan belajar harus berorientasi pada peserta didik sebagai subyek belajar dalam rangka mencapai tujuan memanusiakan manusia guna mengaktualisasikan diri dalam hidup dan penhidupanya.  Sehingga teori ini menekankan pada pentingnya ‘’isi ‘’ dari proses belajar, teori inilah yang paling abstrak mendekati dunia filsafat, dalam kenyataanya teori ini banyak berbicara tentang pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian. [12]






[1]  Modul PGMI halaman 1.10-1.13
[2] Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (PT Rieka Cipta:Jakarta) hal 3
[3]  Modu PGMI halaman 2.11
[4] Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (PT Rieka Cipta: Jakarta) hal 13
[5] Modul PGMI hal 2.20
[6] Muhibbin Syah,Pendidikan Psikologi (PT Remaja Rosdakarya:Bandung) hal 118-121
[7] . Modul PGMI dan Muhibbin Syah,Pendidikan Psikologi (PT Remaja Rosdakarya:Bandung) hal 116-118

[8] Modul PGMI hal 3.14
[9] Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (PT Rieka Cipta:Jakarta) hal 28-37

[10] Modul PGMI hal 4.11
[11] Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (PT Rieka Cipta:Jakarta) hal 17-27
[12] Modul PGMI dan Hamzah B.uno, orientasi baru dalam psikologi pembelajaran (PT Bumi Aksara:Jakarta) hal 7-13

No comments:

Post a Comment