NAMA : SETYAN DWI CAHYO
NIM : 210613135
KELAS : PG.D
1.
Apa
yang dimaksud dengan Psikologi Belajar ?
Ø Psikologi
belajar : “psikologi” berasal dari bahasa yunani “psyche ” yang artinya jiwa
dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Secara etimologi psikologi artinya
ilmu yang mempelajari tentang jiwa (tingkah laku manusia dalam hubungan nya
dengan lingkungan). Sedangkan secara terminologi psikologi belajar merupakan
ilmu pengetahuan yang berusaha mempelajari, menganalisis prinsip perilaku
manusia dalam proses belajar dan pembelajaran[1]
Ø Psikologi
belajar adalah sebuah disiplin psikologi yang berisi teori-teori psikologi
mengenai belajar,terutama mengupas bagaimana cara individu belajar atau
melakukan pembelajaran.[2]
2.
Apa
yang kamu ketahui tentang “Belajar” ?
Ø Belajar
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam perilaku sebagi hasil
dari interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar
juga dapat di artikan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara kseluruhan, sebagai
hasil pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya[3]
Ø Belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif,afektif,
dan psikomotor.[4]
3. Bagaiman
perilaku seseorang yang disebut sebagai “Perilaku Belajar” ?
Ø Perilaku
seseorang dapat di katakan sebagai perilaku belajar apabila perilaku tersebut
di latar belakangi oleh adanya kebutuhan dalam dirinya yang tidak dapat
dipenuhi dengan cara- cara reflek atau kebiasaan yang hasilnya berupa adanya
perubahan perilaku dalam keseluruhan pribadi pelajar yang mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor.[5]
Ø Perilaku seseorang dapat di katakan sebagai perilaku belajar
apabila perilaku tersebut memberikan perubahan- perubahan yang nampak pada
aspek-asapek di bawah ini
a.
Kebiasaan
Menurut Burghardt (1973), Kebiasaan itu timbul karena proses
penyusutan kecenderungan respons dengan menggunakan stimulasi berulang-ulang.
b.
Ketrampilan
Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat
syaraf dan otot-otot lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis,
mengetik, olah rega dan sebagainya.
c.
Pengamatan
Yaitu proses menerima atau menafsirkan dan member arti rangsangan yang masuk melalui
indra-indra seperti mata dan telinga.
d.
Berpikir
asosiatif dan daya ingat
Berpikir asosiatif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan
sesuatu dengan yang lainnya, dan merupakan prosespembentukan hubungan antara
rangsangan dengan respons.
e.
Berpikir
rasional dan kritis
Berpikir rasional dan kritis adalah perwujudan perilaku belajar
terutama yang berkaitan dengan pemecah masalah.
f.
Sikap
Sikap adalah pandangan atau kecenderungan mental.
g.
Inhibisi
Inbihisi adalah upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya
suatu respons tertentu karena adanya proses respons lain yang sedang
berlangsung.
h.
Apresiasi
Apresiasi berti pertimbangan mengenai arti penting atau nilai
sesuatu (Chaplin, 1982)
i.
Tingkah
laku
Tingkah laku apresif adalah tingkah laku yang menyangkut
keanekaragaman perasaan seperti : marah, senang, sedih, gembira, kecewa, benci
dan lain sebagainya.[6]
4.
Karakteristik
perilaku belajar :
Ø setiap
perilaku belajar selalu di tandai oleh ciri perubahan spesifik.
Menurut
surya (1982) sebagai berikut
a.
Perubahan Intensional
Perubahan yang terjadi pada proses belajar adalah berkat
pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan
kata lain buka kebetulan.
b.
Perubahan positif dan aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif
dan aktif. Positif artinya baik,
bermanfaat serta sesuai dengan harapan.
c.
Perubahan efektif dan fungsional
Perubahan yang timbul karena proses
belajar bersifat efektif, yakni berhasil guna. Artinya, perubahan tersebut
membawa pengaruh, makna dan manfaaat tertentu bagi siswa.[7]
Ø Perilaku belajar lebih
sering tampak dalam perubahan perubahan kebiasaan, keterampilan, pengamatan,
berfikir asosiatif dan daya ingat, berfikir rasional dan kritis, sikap,
inhibisi, apresiasi dan tingkah laku afektif. Aspek-aspek tersebut berubah
kearah yang positif.
5.
Ragam Belajar apakah itu ?
Ø Ragam
belajar yaitu adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda
antara satu dengan lainya baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam
aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang di harapkan. Keaneragaman jenis
belajar ini muncul dalauhan dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan
manusia yang bermacam- macam.
Jenis
ragam belajar
Ø
Belajar abstrak
Ø
Belajar
keterampilan
Ø
Belajar social
Ø
Belajar
pemecahan masalah
Ø
Belajar rasional
Ø
Belajar kebiasaan
Ø
Belajar
apresiasi
Ø Belajar
pengetahuan.[8]
Para ahli dengan melihat
cirri-ciri yang ada didalamnya, mencoba membagi jenis-jenis belajar ini,
disebabkan perbedaan sudut pandang. Oleh karena itu jenis-jenis belajar yang
diuraikan berikut ini menyangkut masalah belajar, sebagai berikut :
·
Belajar Arti
Kata
·
Belajar Kognitif
·
Belajar
Menghafal
·
Belajar Teoretis
·
Belajar Konsep
·
Belajar Kaidah
·
Belajar berfikir
·
Belajar
Keterampilan Motorik (Motor Skill).
·
Belajar Estetis [9]
5.
Tinjauan
teori pembelajaran,uraikan tentang hal tersebut !
Banyak ahli berusaha mengungkap bagaimana proses
belajar terjadi pada manusia, kemudian berbasis pengalaman dan latar belakang
keilmuan masing-masing ahli melahirkan berbagai teori belajar.
a) Teori Belajar Behavioristik
(tingkah laku)
Teori ini mulai berkembang
dengan lahirnya teori- teori tentang belajar yang di pelopori oleh Thordike,
Pavlov, Watson dan Gutrin yang menemukan penemuan- penemuan tentang belajar. Pandangan
tentang belajar menurut aliran tingkah laku, tidak lain adalah perubahan dalam
tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respons. Atau
dengan kata lain belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal
kemampuan untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi
antara stimulus dan respons.
b)Teori Belajar
kognitif
Teori ini mulai berkembang dengan lahirnya teori belajar
gestalt. Peletak dasar psikologi gestalt adalah Max Wertheimer (1840-1943) yang
meneliti tentang pengamatan pemecahan masalah sehingga menghasilkan suatu teori
belajar yang lebih mementingkan proses daripada hasil belajar itu sendiri. Bagi
penganut teori ini belajar tidak sekedar melibatkan antara stimulus dan
respons, namun lebih dari itu, belajar melibatkan proses berfikir yang
kompleks.
c)Teori Belajar Humanistik
Teori ini berpendapat bahwa proses belajar harus berhulu dan
bermuara pada manusia itu sendiri. Teori ini sangat menekankan pentingnya “isi”
dan “proses belajar” dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang
pendidikan dan proses belajar dalam bentuknya yang ideal. Dengan kata lain,
teori ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal
dari pada belajar seperti apa adanya, seperti apa yang biasa kita amati dalam
keseharian.[10]
Teori-
teori belajar yang di kemukakan oleh para ahli:
Ø Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
Suatu teori bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya
ini adalah kekuatan yang tersedia dan manusia hanya memanfaatkan semua daya itu
dengan cara melatihnya sehingga ketajamannya dirasakan ketika dipergunakan
untuk sesuatu hal. Pengaruh teori ini adalah ilmu yang didapat hanya bersifat
hafalan-hafalan belaka. Oleh karena itu menurut para ahli jiwa daya, bila anda
ingin berhasil dalam belajar, latihlah semua daya yang ada di dalam diri.
Ø Teori Tanggapan
Suatu teori belajar yang menentang teori belajar yang
dikemukakan oleh ilmu jiwa daya. Menurut teori tanggapan adalah memasukkan
tanggapan-tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang, dan sejelas-jelasnya.
Banyak yanggapan berarti dikatakan pandai. Maka orang pandai berarti orang yang
banyak mempunyai tanggapan yang tersimpan dalam otaknya.
Ø Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt
Gestalt adalah sebuah teori belajar yang dikemukakan oleh Koffka
dan Kohler dari Jerman. Teori ini berpandangan bahwa keseluruahan lebih penting
dari bagian-bagian. Dalam belajar menurut Gestalt yang terpenting adalah
penyesuaian pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat.
Belajar yang terpenting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari,tetapi
tetapi mengerti atau memperoleh insight. Belajar
dengan insight (pengertian) adalah
a.
Insight
tergantung dari kemapuan dasar.
b.
Insight
tergantung dari pengalaman masa lampau yang relevan.
c.
Insight
hanya timbul apabila situasi dalam belajar diatur sedemikian rupa, sehingga
segala aspek yang oerlu bisa diamati.
d.
Insight
adalah hal yang harus dicari.
e.
Belajar
dengan Insight dapat diulangi.
f.
Insight
sekali didapat dapat digunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.
Ø Teori Belajar dari R. Gagne
Gagne mengatakan bahwa segala sesuatu yang dipelajari manusia
dapat dibagi menjadi lima kategori (the
domainds of learning) sebagai berikut:
a.
Ketrampilan
motoris
b.
Informasi
verbal
c.
Kemapuan
intelaktual
d.
Stategi
kognitif
e.
Sikap
Ø Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Asosiasi
Teori ini disebut juga teori Sarbond (Stimulus,Respons, dan
Bond). Stimulus berarti rangsangan,respons berarti tanggapan, dan bond berarti
dihubungankan. Rangsangan dicipatakan untuk memunculkan tanggapan kemudian
dihubungkan antara keduanya dan terjadilah asosiasi.[11]
7. Teori belajar behavioristik, kognitif,
humanistik:
A.
Teori
belajar behavioristik : Sehubungan
dengan perubahan tingkah laku teori ini bukan membicarakan bagaimana proses
terjadinya, melainkan mengkaji mengapa belajar tingkah laku seseorang menjadi
berubah. Perubahan dari tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara
stimulus dan respons. Atau dengan kata lain perubahan yang dialami siswa dalam
hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai interaksi
antara stimulus dan respons.
B.
Aliran
kognitif : Menurut aliran ini
tingkah laku seseorang senantiyasa di dasari pada proses berfikir/ kognitif
dalam situasi belajar seseorang akan selalu terlibat dalam situasi itu dan
memperoleh temuan-temuan dari proses berfikir yang di lakukan sebelum munculnya
keputusan. sebuah teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada
hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respons. Namun
lebih dari itu, belajar melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks.
C.
Teori
humanistik : Tori ini beranggapan belajar harus berorientasi pada peserta
didik sebagai subyek belajar dalam rangka mencapai tujuan memanusiakan manusia
guna mengaktualisasikan diri dalam hidup dan penhidupanya. Sehingga teori ini menekankan pada pentingnya
‘’isi ‘’ dari proses belajar, teori inilah yang paling abstrak mendekati dunia
filsafat, dalam kenyataanya teori ini banyak berbicara tentang pendidikan dan
proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini
ini lebih tertarik pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal daripada
belajar seperti apa adanya, seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia
keseharian. [12]
[1] Modul PGMI halaman 1.10-1.13
[2]
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar
(PT Rieka Cipta:Jakarta) hal 3
[3] Modu PGMI halaman 2.11
[4]
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar
(PT Rieka Cipta: Jakarta) hal 13
[5]
Modul PGMI hal 2.20
[6]
Muhibbin Syah,Pendidikan Psikologi
(PT Remaja Rosdakarya:Bandung) hal 118-121
[7]
. Modul PGMI dan Muhibbin Syah,Pendidikan
Psikologi (PT Remaja Rosdakarya:Bandung) hal 116-118
[8]
Modul PGMI hal 3.14
[9]
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar
(PT Rieka Cipta:Jakarta) hal 28-37
[10]
Modul PGMI hal 4.11
[11]
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar
(PT Rieka Cipta:Jakarta) hal 17-27
[12]
Modul PGMI dan Hamzah B.uno, orientasi
baru dalam psikologi pembelajaran (PT Bumi Aksara:Jakarta) hal 7-13
No comments:
Post a Comment